Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tentang Hadiah Bunga

3 Juli 2022   10:40 Diperbarui: 3 Juli 2022   11:03 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cerpen tentang hadiah bunga | dokpri

"Bulik, aku milih bunga untuk apa?"
"Hadiah dari Bulik karena kamu udah naik kelas."
"Berarti kalau aku ga naik kelas, aku ga dapat bunga?"
"Memang kamu mau ga naik kelas, gitu maksudnya?"
Cepat menggeleng. "Nggak Bulik. Aku maunya naik kelas."
"Kan memang sudah naik kelas," kataku.

Sebenarnya apakah anak-anak merasa akan dapat hadiah kalau mencapai suatu prestasi tertentu?

"Dhek, mbak Na kemaren habis lulus SD loh, kamu mau kasih bunga juga?" tanyaku.
"Mau," matanya berbinar-binar akan memberikan hadiah untuk kakak sepupunya.

Lalu si adhek segera memilih bunga mawar warna biru untuk kakak sepupunya yang baru lulus SD.

Ketika bertemu kakak sepupunya, bunga langsung diberikan. Buket bunga mawar kecil warna biru dari plastik. Biar awet. Lalu aku juga memberi hadiah bunga mawar lainnya, aku meminta si kecil memilih sendiri yang dia suka. Hadiah kelulusan dariku.

Aneka bunga plastik dalam pot| dokpri
Aneka bunga plastik dalam pot| dokpri
"Bulik, aku pengin kasi bunga ke bu guruku di sekolah. Boleh?"

Aku tersenyum kecil melihat keinginanku memberi hadiah bunga langsung menular ke keponakan kecilku. "Tentu saja boleh, syaratnya kamu harus menjaga dulu bunga itu. Lalu ingat-ingat sendiri akan memberikannya ke bu guru pas nanti masuk ke sekolah habis liburan panjang, bisa?"

Dia mengangguk senang dengan yakin.
Sebenarnya yang jualan bunga tantenya juga yang lain, adikku. Jadi anggaplah aku belanja banyak bunga di toko adikku untuk hadiah orang-orang terdekat. Keponakan-keponakan kecilku dan bu gurunya.

Baca juga: Satu Juli

Ketika seorang anak tulus ingin memberi hadiah ke gurunya sebagai tanda sayang apakah tidak boleh? Aku malah senang karena guru tersebut memberi kesan baik pada muridnya. Muridnya sampai ingin memberi hadiah bunga pada bu guru.

Baca juga: Di Antara Juli

Aku ingat ketika beberapa waktu lalu mendapat kartu ucapan terima kasih yang dibuat oleh muridku menjelang berpisah untuk kenaikan kelas. Seorang guru akan sangat bahagia mendapat kenangan manis pemberian dari hati murid-muridnya.

Setangkai bunga, kartu ucapan, atau karya-karya lain yang dibuat sendiri oleh muridnya sebagai kedekatan dengan gurunya. Biasanya anak-anak kecil memang sangat mudah tersentuh hatinya oleh kebaikan dan ketulusan guru mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun