Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memaknai Hari Lahir Pancasila

1 Juni 2022   09:38 Diperbarui: 1 Juni 2022   09:44 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi artikel Memaknai Hari Lahir Pancasila dari FB KLHK 

Hari ini tepat 1 Juni 2022 kita memperingati Hari Lahir Pancasila. Kakak saya mengirimkan fotonya ketika mengikuti upacara bendera yang diikutinya secara virtual dari rumah.


Selain itu link youtube upacara bendera dalam rangka peringatan Hari Lahir Pancasila juga diberikan dalam group keluarga kami. Upacara bendera dilaksanakan dengan inspektur upacara Bapak Presiden Joko Widodo.


Peringatan Hari Lahir Pancasila juga menjadi hari libur nasional yang dapat dilihat sebagai tanggal merah di kalender kita.

Lalu bagaimana memaknai Pancasila dalam kehidupan kita pribadi? Sudahkah mengamalkan sila-sila Pancasila secara utuh?

Pancasila di Sekolah

Sebagai guru SD, saya pribadi mengajar materi tentang Pancasila dalam pelajaran Tematik muatan PPKN. Sejak SD siswa sudah dididik untuk mengerti Pancasila. Makna dari Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia dan bagaimana menerapkan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari siswa.

Pancasila adalah dasar negara kita. Prinsip-prinsip yang indah sebagai pedoman bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila harga mati. Tak bisa ditawar. Kita semua bisa terlibat aktif dengan mengamalkan kelima sila Pancasila.

Keanekaragaman di Indonesia baik suku bangsa, agama, budaya, bahasa, adat, dan berbagai hal seharusnya mampu dilihat sebagai sumber kekayaan bangsa. Jika kita bijaksana dalam mengelolanya, tentu saja akan mengarah ke persatuan bangsa.

Tidak ada kepentingan pribadi yang diutamakan. Namun kepentingan bersama didahulukan.

Pancasila dalam Keluarga

Kita bisa juga mengamalkan Pancasila dari komunitas terdekat kita yaitu keluarga. Keluarga besar saya mempunyai beragam kepercayaan yanv dianut. Meski kami sama-sama berasal dari Jawa Tengah namun agama yang dianut berbeda-beda dalam keluarga besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun