Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta yang Terlupakan

16 April 2022   17:36 Diperbarui: 16 April 2022   17:38 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah sudut sunyi sebuah hati meratap
Tak henti-henti menaikan doa
Mengungkap segala penyesalan yang seperti terlambat
Namun teringat akan besarnya cinta
Maka ada keberanian memohon ampunan

Mengapa ketakutan seolah membuatnya terlupa
Akan segala kebaikan yang pernah diterima
Akan rangkaian kemurahan hati yang bersahaja
Mengapakah semua sungguh seolah sirna dalam sekejap mata

Ah hati yang menjadi pekat
Bagaimanakah cara selalu ingat
Pada cinta yang telah mengangkat derajat
Bahwa tak ada lagi sekat
Di antara dua nurani sahabat

Yang terlupakan adalah cinta
Yang menakutkan adalah ancaman kehilangan nyawa
Hingga semua menjadi gelap di hadapan netra
Menyangkal menjadi pilihan untuk menyelamatkan diri saja

Lalu akhirnya tersadar
Pilihan untuk ingkar
Telah menyakiti dengan sadar
Kisah cinta sahabat yang tak pernah pudar

Semoga bersegera ada pengampunan

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
#PuisiBaruAri
16 April 2022

14-2.129

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun