Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menemukan Namaku di Artikel Ayahanda Tjiptadinata dan Bunda Roselina adalah Kebahagiaan Tersendiri

23 Maret 2022   16:29 Diperbarui: 23 Maret 2022   18:11 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri tangkap layar artikel di Kompasiana karya Bunda Roselina

Hari ini saya mendapat informasi menarik dari Ayahanda Tjiptadinata di kolom komentar salah satu puisi karya saya berjudul: Selamat Hari Air Sedunia.

Ayahanda Tjiptadinata menuliskan nama saya, Ari Budiyanti dalam tulisan beliau hari ini berjudul: Persembahan untuk Penyair Sejagad Raya. Anda bisa baca isi artikelnya di sini.

Dokpri tangkap layar artikel di Kompasiana karya Ayahanda Tjiptadinata 
Dokpri tangkap layar artikel di Kompasiana karya Ayahanda Tjiptadinata 


Kemarin saya juga baru mengetahui kalau Bunda Roselina ada menulis nama saya di artikel beliau tentang komentar yang diterima dari sesama kompasianer. Ternyata komentar tersebut menyemangati Bunda Roselina untuk terus menulis di Kompasiana.

Bunda Roselina menulis artikel yang berjudul: Komentar Teman-Teman Merupakan Motivasi Bagi Saya. Anda bisa baca artikelnya di sini.

Dokpri tangkap layar artikel di Kompasiana karya Bunda Roselina
Dokpri tangkap layar artikel di Kompasiana karya Bunda Roselina
Ayahanda Tjiptadinata dan Bunda Roselina adalah dua kompasianer senior yang menjadi teladan saya dalam konsistensi menulis di Kompasiana. Beliau berdua juga teladan saya dalam berinteraksi dengan sesama kompasianer di sini.

Melalui sapaan hangat beliau berdua di puisi-puisi saya, sungguh ada haru dan perasaan disambut baik setiap saat di Kompasiana. Apapun kondisi hati dan bagaimanapun nada dalam karya puisi saya, Beliau berdua selalu berkenan membacanya.

Bahkan Ayahanda Tjiptadinata sampai berkenan memberi ulasan pada sebait puisi saya. Sebuah apresiasi bagi seorang pemuisi seperti saya.

Dokpri tangkap layar artikel di Kompasiana karya Ayahanda Tjiptadinata 
Dokpri tangkap layar artikel di Kompasiana karya Ayahanda Tjiptadinata 
Saya sungguh sangat bersyukur kepada Tuhan atas kesempatan anugerah Tuhan bagi saya bisa mengenal Ayahanda Tjiptadinata dan Bunda Roselina. Bahkan sematan kata Ananda untuk memanggil nama saya juga memberikan kesan hangat kekeluargaan bagi saya dalam komunitas penulis ini.

Terima kasih banyak Ayahanda Tjiptadinata dan Bunda Roselina untuk kebaikan hatinya selama ini. Mohon maafkan Ananda yang akhir-akhir ini jarang memberi komentar pada artikel Ayahanda dan Bunda.

Adanya kesibukan saya dalam beberapa hal dan berbagai perubahan yang mungkin saya alami akhir-akhir ini memang cukup berat dan menyita lebih banyak waktu saya. Namun demikian Ayahanda dan Bunda tidak pernah berhenti memperhatikan melalui sapaan hangat dalam puisi-puisi Ananda. Sebuah perhatian yang tulus sangat Ananda rasakan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun