sahabat literasi untuk mengikuti sebuah event menulis tahun 2021. Event ini mengajak kami menulis karya selama 40 hari berturut-turut tanpa jeda untuk kemudian dibukukan dan tentunya ber-ISBN.
Dalam sebuah kesempatan indah saya mengajak beberapaAda beberapa sahabat Kompasianer yang saya kenal di Kompasiana mengikuti event tersebut. Nama eventnya adalah Karena Menulis Aku Ada yang diadakan oleh Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan atau YPTD.
Kami mengikuti event tersebut dan berhasil menyelesaikan tantangan yang diberikan. Dari beberapa sahabat literasi ada dua yang sangat spesial bagi saya karena berkenan menyantumkan puisi tentang saya dalam 40 karya yang akhirnya dibukukan tersebut.
Ini inisiatof mereka sendiri loh. Jadi bukan saya yang minta agar dituliskan puisi atau dicantumkan dalam buku mereka. So sweet kan.
Tentu saja ada rasa haru dan bahagia yang teramat sangat meliputi hati saya. Saya akan bercerita dalam artikel berikut. Ini dua buku tersebut.
buku puisi karya mbak Dewi Leyly. Buku ini berjudul Sebingkai Rasa dalam Sejuta Kenangan. Ada kebahagiaan tak terkira ketika mendapati puisi mbak Dewi tentang saya dimasukan dalam buku perdana ini.
1. PertamaJudul puisi tentang saya dalam buku karya mbak Dewi adalah Janjiku pada Ari Budiyanti yang dapat juga dibaca dalam link ini.
Mbak Dewi memang sudah bersahabat dengan saya sejak kami di kampus. Kami aktif megikuti organisasi yang sama di kampus tercinta. Tak menyengka persahabatan kami berlanjut sampau dunia literasi. Kami sama-sama suka menulis puisi di Kompasiana.
Terima kasih untuk karya tentangku di buku mbak Dewi ya.
2. Buku kedua adalah karya Bu Lesterina Purba. Saya kenal Bu Ester di Kompasiana. Bu Ester dan saya pernah bergabung dalam satu komunitas yang sama yaitu KPB atau Komunitas Penulis Berbalas.
Saya masih ingat dengan jelas bagaimana bu Ester sangat penuh perhatian. Tak hanya hadir memberi nilai/vote dalam karya saya, Bu Ester juga rajin memberi komentar di tulisan-tulisan saya. Sama halnya dengan mbak Dewi.
Bahkan ketika tangan saya sakit dan harus fisioterapi beberapa kali, Bu Ester menuliskan sebuah puisi untuk saya. Judul puisi tersebut adalah Senyum manis yang bisa dibaca di link ini.
Puisi tentang saya juga dimasukan dalam buku Puisi milik Bu Ester yang bertajuk: Kisah Sang Penyair.
Sungguh bahagia karena Bu Ester berkenan memasukan puisi tentang saya dalam bukunya. Terima kasih banyak Bu Ester untuk kebaikannya.
Itulah dua buku puisi yang sangat berkesan karya sahabat literasi saya, Mbak Dewi Leyly dan Bu Lesterina Purba. Semoga persahabatan kami di dunia literasi terus berlanjut. Apapun kata mereka, maru lanjut tetap berliterasi dengan karya fiksi puisi.
Semoga Bu Ester dan Mbak Dewi selalu bahagia dan sehat ya. Amin. Dua Buku Karya Fiksi Sahabat Literasi (Ada Saya di Sana). Salam literasi dariku.
Para sahabat literasi di manapun berada, jangan ragu untuk berliterasi bersama kami. Karya puisi sangat menginspirasi hati. Tulislah puisi dengan sepenuh hati maka akan menyentuh banyak hati yang membacanya.
 Tulislah lagi dan lagi. Mungkin suatu saat nanti Anda bisa membukukan karya puisi seperti Bu Ester dan Mbak Dewi. Jika ingin memberi hadiah puisi pada sesama penulis di Kompasiana atau mungkin anggota keluarga Anda, lakukanlah. Jangan malu-malu atau sungkan.Â
Puisi hadiah dari Anda bisa sangat berarti bagi mereka yang Anda buatkan puisi. Seperti halnya dua karya puisi yang ditulis mbak Dewi dan Bu Ester tentang saya.Â
Salam puisi. Salam Inspirasi.
..
Written by Ari Budiyanti
3 Februari 2022
6-2.058
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H