Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Persahabatan di KPB dan Awal Mula Tulisan Saya Dibukukan

29 Desember 2021   08:55 Diperbarui: 29 Desember 2021   14:10 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Buku kumpulan artikel para penulis di KPB dan Kompasianer 


KPB atau Komunitas Penulis Berbalas adalah Komunitas Kompasiana yang pertama kali saya ikuti. Berawal dari pertemuan saya dengan Bu Anis Hidayatie dalam Kompasianival 2019, saya dan Mbak Leya, Kompasianer Peraih K-Awards 2019 kategori Best ini Opinion, People Choice dan The Headliners.

Dokpri mbak Leya
Dokpri mbak Leya

Persahabatan kami masih berlangsung hingga kini, Bu Anis, Mbak Leya, dan saya. Tuhan sangat baik mempertemukan saya dengan beliau berdua, Kompasianer wanita yang sangat ingin saya temui sebagai kompasianer baru pada waktu itu.

Awal mula saya bergabung di KPB atas ajakan Bu Anis. Satu komunitas yang memberi saya semangat menulis dan kehangatan dalam berinteraksi di Kompasiana khususnya. Ada Pak Fery Widiatmoko dan Pak Himam Miladi yang saya juga pernah bertemu di Kompasianival 2019.

Dokpri Bu Anis
Dokpri Bu Anis
Juga Mbak Widz Stoop, Mbak Jora, Pak Zaldy Chan, Bu Ester, Bu Aliz, Mas Syahrul, Mas Ikhlas, Pak Budi, Bu Hennie, Mbak Nazar, Ayah Tuah, Mbak Lilik, Pak Santoso, dan banyak kompasianer lainnya yang saya hormati. Maaf jika namanya tidak tercantum di sini.  Mereka para penulis keren dalam aneka kategori.

Bahkan tiga kompasianer dengan artikel berjumlah di atas 5.000 waktu itu, sekarang sudah lebih 6.000 sepertinya, ada pula di group tersebut. Ayahanda Tjiptadinata, Pak Katedrarajawen, dan Pak Rustian juga ada di WAG KPB. Bahagia berkenalan dan satu group dengan para maestro di Kompasiana.

Bunda Roselina juga ada di sana karena di mana ada Ayahanda Tjiptadinata, pasti Bunda Roselina ada bersama. Dua sejoli pasangan penulis yang romantis, hangat, dan apresiatif di Kompasiana. Mau menjalin relasi dengan berbagai kalangan penulis tanpa pandang bulu.

KPB, satu komunitas yang luar biasa untuk saya. Bahkan sahabat dekat saya mbak Dewi Leyly satu group saling support dengan saya di group ini. Terima kasih banyak ya selalu mendukungku di dunia literasi bersama.

Kembali ke judul. KPB menjadi wadah pertama saya merasakan super bahagia ketika artikel saya ikut dibukukan dalam sebuah event yang diprakasai Kompasianer Widz Stoop dan KPB tentunya. Saya sangat senang karena rekan-rekan KPB saling support.

Buku The Golden Gift memberi aneka kisah inpirasi berbagai kategori. Bahkan salah satu sahabat KPB bu Ester menulis puisi tentang saya dan ikut masuk dibukukan dalam buku ini.

Dokpri. Buku kumpulan artikel para penulis di KPB dan Kompasianer 
Dokpri. Buku kumpulan artikel para penulis di KPB dan Kompasianer 
Bu Anis sangat berperan dalam memotivasi kami untuk menulis mengikuti event ini. Ya saya pun ikut menulii di event ini karena Bu Anis terus memotivasi saya. Terima kasih banyak untuk Bu Anis dan rekan-rekan KPB yang saya kasihi.

Buku kedua di mana tulisan saya ikut tergabung adalah ketika event Aliz for Library. Semua Bisa Menulis, demikian judul bukunya. Saya senang, buku ini juga menjadi kesempatan manis untuk banyak perpustakaan sekolah untuk belajar menulis dari para kompasianer.

Dokpri. Buku kumpulan karya para penulis di KPB
Dokpri. Buku kumpulan karya para penulis di KPB
Bu Aliz menghadiahkan buku ini ke sekolah-sekolah di Malang dan sekitarnya. Semua kebaikan Tuhan karena diijinkan terlibat dalam penulisan buku inspiratif ini untuk para siswa di sekolah-sekolah. Bu Aliz mempunyai akun Kompasiana dengan nama Swarna Hati.


Lalu yang paling berkesan kemudian adalah kebaikan hati dari Bu Anis. Beliau berinisiatif sendiri tanpa saya minta, membukukan sebagian koleksi tulisan-tulisan saya di Kompasiana. Saya memilih tentang literasi. Ini luar biasa.

I have my first solo book because of her.

Dokpri
Dokpri
Judul buku itu adalah: Jejak Literasi Ari Budiyanti. Saya bahkan mendapat kejutan lainnya ketika kepala sekolah di tempat saya mengajar mengapresiasi dengan memberikan buku ini pada para kepala sekolah lain yang ada di yayasan tempat saya. Syukur kepada Tuhan.

Lebih dari itu, buku-buku ini memotivasi anak sahabat saya untuk terus belajar menulis dan mencoba menjadi lebih baik. Saya berterimakasih pada semua kompasianer yang juga sudah mendukung saya untuk terus semangat dalam menulis.

Salam literasi

....
Written by Ari Budiyanti
29 Desember 2021

71-1.942

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun