Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Natalku Tahun Ini, di Rumah Saja Namun Tetap Bermakna

25 Desember 2021   19:09 Diperbarui: 25 Desember 2021   20:56 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: https://www.sekolahimmanuel.sch.id

Malam natal 24 Desember 2021 kami beribadah di rumah melalui live streaming yang bisa kami ikuti di akun youtube gereja kami. Demikian juga hari ini, kami mengikuti ibadah Natal dari rumah saja.

Tidak ada hambatan khusus untuk merayakan natal dari rumah selain masalah koneksi internet. Kadang ada suara yang muncul, kadang suara hilang. Over all, dari rumah kami masih bisa mengikuti ibadah dengan baik.

Dokpri
Dokpri
Sebuah refleksi saya dalam perenungan tentang natal pertama.

Natal pertama adalah tentang kesederhanaan. Natal pertama adalah tentang ketiadaan harta benda melimpah. Bukti sebuah penerimaan tulus bagi segala lapisan masyarakat.

Namun natal pertama juga menimbulkan ratap tangis pada banyak Ibu yang mempunyai anak-anak usia di bawah dua tahun. Rekan-rekan Kristiani sangat mengenal kisah ini. Itulah dunia tempat kita tinggal akan ada selalu kesusahan dan penderitaan mengiringi. Jangan putus harapan saat berjuang.

Natal pertama ada begitu banyak pengorbanan. Bukan hanya tentang penerimaan, kesederhanaan, ketulusan, cinta kasih, namun ada juga ratap tangisan. Natal pertama bukan tentang pohon natal beserta hiasan kerlap-kerlip atau aneka kado berwarna warni.

Ketakutan pada ancaman kekuasaan lain yang berkuasa sebagai raja baru. Kecemasan kehilangan pengaruh di dunia yang sarat dengan intrik politik. Iya kesalahpahaman pengertian seorang yang berkuasa pada jaman itu di natal pertama menimbulkan ratap tangisan para ibu.

Namun di atas segala kekurangan yang ada atas pemahaman manusia, natal pertama memberikan dampak besar bagi perubahan di bumi tercinta. Natal adalah bukti cinta kasih ilahi. Raja damai itu telah lahir. 

Sumber foto: https://www.sekolahimmanuel.sch.id
Sumber foto: https://www.sekolahimmanuel.sch.id
Bagaimana dengan sekarang? Natal 2021 adakah perubahan dalam hati? Kesederhanaan, ketulusan, kemurniaan, cinta kasih, perhatian apakah ada dalam hati kita? Kehangatan cinta Tuhan makin terasa bagi saya saat merayakan natal tahun ini, iya hanya bertiga di rumah.

Semoga natal tahun-tahun berikutnya lebih dan tambah bermakna lagi bukan hanya di satu hari peringatan tanggal 25 Desember namun merayakannya selalu sepanjang tahun dalam segala kelimpahan cinta kasih dan kepeduliaan pada sesama dalam bahagia dan rela.

Untuk menutup artikel ini, saya ingin sekali menuliskan lagu natal kesukaan saya. Demikian lirik lagunya yang diambil dari Kidung Jemaat 127 berjudul Kandang Domba Itu RumahNya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun