Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kupu-Kupu Luka

22 November 2021   19:26 Diperbarui: 22 November 2021   19:56 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Pixabay.com

Kupu-kupu terbang menembus malam
Memetik bunga disemai bulan
Bergabung  dengan pupur dan gincu di langit tawa
penuh luka

Mencari tempat beristirahat namun tiada
Pepohonan dan bunga-bunga yang biasa tetiba lenyap
Hingga pagi menjelang petualang malam menjadi lelah
Karena luka yang tak jua pulih

Kupu-kupu terbang membelah langit. Hendak diselubunginya matahari dengan sayap-sayapnya. Dia ingin malam seketika datang. Seseorang sudah menunggunya di Kramat Tunggak.

Lini kota memeluk malam daratkan sinar candrakala, menantang kepakku lengkapi sajak yang layu digigit waktu.

Remang rembulan lunas membeli terang surya. Tadi, saat sejuk senja tiba memoles luka Kramat Tunggak tergiling masa.

Di tengah bau keringat, kurebahkan sayap dalam rangkul temaram lampu kota. Aku ingin mendusta kini adalah nista.

Namun luka ini mana sempat dipercaya.

Lampu temaram menuai kembali sebuah masa. Legit menggoda, mengurung luka..

Kupunya kupu-kupu hitam
Entah bersembunyi ke mana ketika malam
Kupunya kupu-kupu saat malam menyulam dalam kelam

Namun kupu-kupu itu telah luka dan tak tahu bagaimana kan pulih seperti sedia kala

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun