Saat angin bertiup kencang
Membuat pepohonan tinggi meliuk bak menari riang
Dan suara-suara katak bersahutan kala malam datang
Aku terkadang diam mengamati awan
Saat kelabunya menggantung di angkasa menggelap mendung
Seperti bidadari surga nan sedang menyimpan kesedihan
Sedikit lagi menitikan air mata yang tak lagi terbendung
Kemudian rintiknya berjatuhan ke bumi
Membasahi hati yang diselimuti sepi
Membuatnya terasa semakin dingin melingkupi
Bak menampung rintik kesedihan sang bidadari tercurah tanpa henti
Hingga akhirnya sulit mengendalikan alirannya yang menderas
Tak ada lagi ruang resapan air yang mampu menahannya lama
Satu persatu rumah warga dikunjungi tanpa permisi
Karena tak sanggup lagi sungai-sungai menjadi tempat menahan laju aliran air yang lalu menggenang
Kini tak kuasa lagi ku menghitung rintik hujan
Yang telah berubah menjadi derasnya bak tirai air yang gelap
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
9 November 2021
15-1.830