Memikirkan kebaikan sesama terus menerus
Menulis untuk berbagi kebaikan tanpa henti
Namun mengapa justru semua kata-kata itu membuat jengah sang pujangga
Membuat lelah hati yang merasakannya
Telinga seolah tak ingin mendengar berbagai bahasa klise lainnya
Lakukan saja jika memang ingin berbagi kebaikan
Tak perlu terus menggaungkannya membuat bosan
Apalagi jika kata-kata tak sejalan perbuatan
Ah itu mengesalkan
Tetiba sang pujangga menjadi lelah berkata-kata
Mereka yang diperhatikannya
Mereka yang dipedulikannya
Mereka yang dikasihinya
Telah acuh tak acuh bahkan menganggapnya seolah tiada
Tiada lagi sapa
Tiada lagi kunjungan
Tiada lagi relasi
Sungguh melelahkan jiwa sang pujangga
Dan bila esok sang pujangga pergi selamanya
Pertanda lelahnya sudah tak tertahankan
Pertanda resahnya telah memuncak
Jangan menunggu hadirnya lagi
Jangan menanti kepeduliannya lagi
Sang pujangga telah menjadi rapuh kini
Sang pujangga memilih pergi dan tak mau mengerti
Ini hanya berangkaian bait lelah sang pujangga
Yang kata-katanya telah terpasung dalam ketiadaan rasa
**
Untukmu sang pujangga kunaikkan doa
Bahagialah dalam segala suasana
Karena karyamu masih ditunggu pembaca
Mereka yang tak minta dipedulikan
Mereka yang hanya mengharapkan kebaikan untukmu hai pujangga
Janganlah berlama-lama berkubang dalam lelah
Relakan mereka yang tak menghiraukan segala rasa pedulimu
Biarkan masing-masing berjalan menurut alurnya
Dan kau pujangga
Menulislah lagi untuk ketenangan batinmu
....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
29 September 2021