Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebuah Kenangan Tentang Hujan

22 September 2021   14:44 Diperbarui: 22 September 2021   15:15 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkadang aku tak ingin membenci air yang mengalir deras hingga ke pemukiman. Terlebih diiringi hujan lebat yang tak kunjung berakhir. Ketika kenangan akan terbuangnya begitu banyak benda kesayangan. Terendam berhari-hari tanpa jeda, mengapa hatiku seolah ikut mati mengingat sebuah memori yang getir.

Bukan hanya itu saja yang terjadi. Perihal-perihal yang menyakitkan hati juga terkenang dalam lamunan. Seolah menyatu dalam buaian ragu yang tak tertepiskan. Itu semua tentang sebuah kisah pilu di masa lalu yang memedihkan angan.

Aku kira ini semata karena alam yang tak terjaga. Luapan amarahnya sungguh membangkitkan emosi jiwa. Kenangan-kenangan pahit pun tak mudah terlupa. Semoga bisa melepas dan menerima dalam rela.

Begitulah manusia dalam segala gejolaknya yang tak seberapa. Jika alam raya telah bersuara. Bukan pada banyaknya kata-kata bak insan dunia. Namun oleh hilangnya berbagai hal yang disebut harta karena bencana.

Musim penghujan nan terus bergulir mendekap dingin. Hati terus menerus diselimuti gigil yang tak mengenal tepi. Pun memori-memori pahit di waktu itu terus menguliti sampai masa ini. Masih saja membekas di relung hati yang terdalam hingga saatnya nanti menghilang dalam sunyi.

.....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti

Puisi ini sudah tayang di YPTD

Tulisan ke-29 Bulan September di Kompasiana
Karya ke-1758 keseluruhan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun