Kompasiana selama 1 bulan bukan hal yang tidak mungkin. Saya ternyata bisa.
Bulan Juli 2021 menjadi masa di mana saya berhasil menulis 90 karya. Ini prestasi tersendiri buat saya. Memang sebagian besar adalah karya puisi. Namun ini membuat saya melihat potensi diri. Bahwa menulis 90 karya tulisan diBulan Juli juga memberi saya harapan bahwa agar bisa mendapat perolehan views/pengunjung yang cukup banyak untuk mencapai K-Rewards yang lebih banyak. Iya saya memang ada harapan mendapat kenaikan jumlah K-Rewards seiring jumlah tulisan saya yang juga bertambah. Namun, saya harus kecewa dan sedih.
Hari ini pengumuman K-Rewards diberikan dan jumlah uniq page views saya turun menjadi 3,3 k. Sempat saya kaget. Shock bahasa kerennya. Baiklah, saya sadar sebagai kompasianer yang masih centang hijau tidak semua artikel saya mendapat label pilihan editor.
Tentu saja dari 90 tulisan saya di bulan Juli, tidak sedikit yang tanpa label pilihan editor. Jadi meski perolehan page uniq views banyak pun tak akan diperhitungakan untuk K-Rewards. Mungkin memang rejeki saya menulis di Kompasiana bulan Juli 2021 segitu saja.
Apakah saya tidak bersyukur? Bukan, saya tetap berterima kasih pada Tuhan untuk rejeki yang saya terima melalui menulis di Kompasiana dalam bentuk K-Rewards. Saya hanya menuliskan kekecewaan dan kesedihan saya saja karena ekspetasi saya bisa mendapat lebih dari angka yang tertera di bulan Juli 2021.
Ini justru membuat saya berpikir ulang, apakah karya puisi yang saya tulis memang sedikit pembaca meski sudah saya share berulang kali ke media sosial saya? Bayangkan 1 tulisan bisa saya bagikan sebanyak lebih dari 15 kali dalam 1 bulan. Mungkin juga tidak banyak yang membuka tautan yang saya bagikan. Namun apapun itu saya kecewa dan sedih. Bahkan sangat.
Tapi tak mengapa. Setidaknya bulan Juli sudah mengajariku untuk uji nyali menulis 90 karya dan bisa terlampaui.
Sebenarnya 85 karya itu hanya tulisan yang saya kirimkan di akun pribadi saya. Kalau karya yang saya kirim ke akun komunitas literasi dan edukasi di kompasiana, karya saya pribadi ada 4 karya. Sementara karya kolaborasi dengan kawan ada 4 karya.
Wah total ternyata 93 karya saya selama bulan Juli 2021. Hampir 100 karya dalam 1 bulan Juli 2021. Ini menjadi catatan sejarah dalam karya kepenulisan saya.
Memang di bulan Juli 2021 saya juga memutuskan menutup buku puisi saya di Kompasiana. Maksudnya selama bulan Agustus 2021 saya bermaksud tidak mengunggah karya puisi di Kompasiana. Kira-kira saya bisa tahan atau tidak ya? Entahlah. Kita lihat saja nanti bagaimana situasi hati saya.
Artikel saya kali ini menjadi 1 kali lagi jejak pencapaian menulis saya di Kompasiana. Bukan hanya 90 karya namun total ternyata 98 karya. Karya-karya tulisan itu bisa tercipta tanpa henti karena anugerah Tuhan semata.
Tuhan yang memberi saya talenta menulis, kemauan, kemampuan, inspirasi, dan kesempatan. Syukur kepada Tuhan.
Kiranya semangat menulis saya di bulan Juli 2021 bisa terus memberi inspirasi dan dukungan moril pada diri saya sendri dalam hal dunia literasi.
Puisi berjudul Menutup Buku Puisi yang saya unggah di bulan Juli bukan pernyataan saya akan berhenti berpuisi. Tidak, saya bukan mau meninggalkan dunia puisi atau fiksiana, hanya ambil jeda waktu untuk tidak mengunggahnya lagi di Kompasiana.
Pada waktunya nanti mungkin saya akan kembali melantunkan puisi-puisi saya lagi di Kompasiana jika suasana hati saya sudah mendukung.
Tetaplah berliterasi bersamaku kawan-kawan semua. Jangan patah arang hanya karena apa yang kita harapkan tidak sesuai kenyataan. Tuhan memberkati kita sekalian.
Salam literasi bagi kita semua.
...
Written by Ari Budiyanti
5 Juli 2021
Tulisan ke-5 di bulan Agustus 2021
Karya ke-1.716 keseluruhan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H