Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mencoba Menayangkan 10 Karya dalam Dua Hari Terakhir Bulan Juli, Sanggupkah Saya?

30 Juli 2021   17:01 Diperbarui: 30 Juli 2021   17:29 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Juli tinggal di penghujungnya. Saya sudah menulis 80 artikel termasuk puisi di dalamnya selama 29 hari. Mungkinkan saya menyelesaikannya menjadi 90 tulisan dalam 1 bulan? Saya merasa seperti menantang diri sendiri saja.

Kemarin dengan penuh emosi karena kondisi saya, saya menuliskan artikel yang bernada perpisahan. Namun hati saya sangat tidak ingin berhenti menulis namun karena kondisi fisik saya membuat terbawa perasaan dan seolah saya seperti kehilangan harapan untuk bisa terus menulis.

Syukur kepada Tuhan. Dua hari ini kondisi saya membaik dan saya medapat cukup kekuatan untuk refreshing mind dengan menuangkan dalam karya di Kompasiana.

Kawan, banyak berita tidak menyenangkan mengelilingi kita. Tak bedanya dengan saya. Ada ketakutan-ketakutan tersendiri yang membuat saya mengira kesempatan menulis saya hanya tinggal hari kemaren saja. Karena itulah saya mendedikasikan tulisan ke 1.701 sebagai ucapan terima kasih saya pada banyak orang.

Saya khawatir jika kesempatan itu tetiba diambil dari saya dan saya pergi tanpa pamitan. Saya tidak suka itu. Sambutan hangat dari banyak rekan kompasianer sudah membuat saya merasa berada di tengah-tengah keluarga penulis.

Komunitas yang saya rasakan pengaruh baiknya dalam hal mengembangkan minat dan semangat saya dalam menulis. Meskipun saya rindu sapaan-sapaan hangat para rekan kompasianer yang sudah mulai meninggalkan rumah menulis bersama ini.

Banyak rekan kompasianer baru yang jarang mau menyapa lebih dulu pada karya-karya saya. Kebiasaan saya menyapa kompasianer baru di Kompasiana juga berkurang. Biasanya saya suka berkeliling Kompasiana membaca karya puisi baru para rekan kompasianer. Sekarang juga sudah jarang saya lakukan.

Kembali ke tema tulisan ini ya. Saya ingin terus menulis sampai kesempatan itu benar-benar diambil oleh Tuhan dari saya. Biarlah saya menulis dengan bahagia di sini tanpa merasa terbebani lagi oleh segala pemikiran dan pendapat orang lain pada karya saya.

Saya kadang sedih mengetahui orang-orang yang menilai rendah karya saya. Menganggapnya jelek. Tidak berkualitas. Tidak layak mendapat artikel utama. Ah hanya begitu saja isinya. Atau apapun penilaian itu, ternyata tanpa sadar sudah membebani pikiran saya.

Saya lupa menikmati kebahagiaan dalam menulis itu sendiri. Saya lupa dengan mereka yang mengapresiasi saya dengan berbagai kata-kata motivasi. Menghargai karya saya. Menganggap saya pegiat literasi. Menjadikan saya inspirasi dalam semangat menulis.

Saya melupakan itu semua dan fokus pada pendapat yang tidak menyenangkan hati saya. Saya sedih. Saya lupa caranya bahagia dengan tulisan saya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun