Hari ini ketika membuka media sosial tepatnya facebook, saya mendapati status 1 tahun lalu. Sebuah puisi karya Bapak Sapardi Djoko Damono berjudul "Pada Suatu Hari Nanti". Berikut ini puisi Beliau.
Pada Suatu Hari Nanti
Pada suatu hari nanti,
jasadku tak akan ada lagi,
tapi dalam bait-bait sajak ini,
kau tak akan kurelakan sendiri.
Pada suatu hari nanti,
suaraku tak terdengar lagi,
tapi di antara larik-larik sajak ini.
Kau akan tetap kusiasati,
pada suatu hari nanti,
impianku pun tak dikenal lagi,
namun di sela-sela huruf sajak ini,
kau tak akan letih-letihnya kucari.
....
Karya Sapardi Djoko Damono
....
RIP Bapak Sapardi Djoko Damono
19 Juli 2020
...
Di bagian bawah puisi saya cantumkan berita duka Beliau. Sudah 1 tahun berlalu dari berpulangnya Bapak Sapardi Djoko Damono pada sang Khalik. Namun karya-karya Beliau abadi di hati kita.Â
Bagaimana dengan kita? Para penulis di Kompasiana yang terhormat. Seberapa Anda menghargai buah karya kalian? Tulisan-tulisan dengan berbagai kategori di sini adalah sumber inspirasi bagi pembaca. Apakah Anda menghargai karya-karya Anda sendiri?
Saya salah seorang kompasianer yang suka mengapresiasi diri sendiri dengan menuliskan aneka pencapaian karya di sini. Mulai dari ketika artikel saya mendapat label pilihan editor, masuk kategori Nilai Tertinggi, Terpopuler Umum dan Terpopuler kategorinya, pun ketika menjadi artikel utama, saya mengabadikannya.
Bahkan hal sederhana seperti artikel saya dibagikan oleh media sosial Kompasiana baik facebook, tweeter, maupun Instagram, itu sudah membahagiakan sekali buat saya. Semua ada laporannya pada saya untuk kenangan diri.Â