Kau hendak melakukan apa kala mentari sedang terik begini? Apakah ingin menantangnya beradu berani? Atau hanya ingin bersembunyi di balik keteduhan pepohanan asem Jawa di pinggir jalan?
Jika kau masih jua mengajak sang surya berperang siang ini, lawanlah dengan kata-kata. Kerahkanlah pasukan kata-kata dalam larik-larik karya puisi. Senandungkan bait-bait dalam nada-nada rasa. Katakanlah pada matahari di atas sana.
Mengapakah masih terus bercahaya tiada henti dan tiada lelah. Kala banyak manusia mulai menyerah penuh gundah. Seolah di atas sana kala tengah siang tiada yang berubah. Angkasa hanya menjadi perantara panas yang menyengat.
Peluh mengalir tak ubah derasnya kerja keras. Mencari sesuap nasi di tengah bara terang hari siang. Terkadang ingin mengumpat kesal pada sumber terang. Tak bisakah meneduhkan sejenak suasana yang panas ini.
Jika kau ingin menantang matahari nan terik bersinar siang ini. Lawanlah saja dengan pasukan kata-kata. Nyatakan segala rasamu dalam karya nyata. Bahwa sang surya tak pernah jemu menerangimu.
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
7 Juli 2021
Karya ke-1639
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H