Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wanita yang Menyembunyikan Banyak Kata di Hatinya

6 Juli 2021   21:39 Diperbarui: 7 Juli 2021   12:57 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia selalu nampak terdiam seolah tiada punya banyak kata. Semua orang di sekitarnya menyangka dia tanpa rasa. Lalu meninggalkan julukan padanya sebagai wanita tanpa kata.

Dia tidak membantah semua tudingan yang diterimanya. Untuk apa pikirnya dalam renung jiwa. Apapun yang disampaikannya pun tak akan digubris.

Dia merekam segala peristiwa di benaknya. Sambil menghitung ragam respon dari sekitar. Lalu mulai menilai dalam aneka kata di hatinya.

Mereka yang suka meremehkan sesama telah dicoretnya dengan tinta merah. Mereka yang menyambutnya dengan hangat ternyata ada pula. Dia memberikan goresan tinta emas di hatinya.

Wanita yang seolah diam tanpa kata-kata sebenarnya dia menyimpan banyak kata di hatinya. Hingga tiba masanya menjadi karya-karya yang sebagai cermin jiwa. Membuka kedok mereka yang sedang berpura-pura.

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
6 Juli 2021

Karya ke-1637

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun