Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Kembali Menggali dan Mengembangkan Potensi Diri Setelah Mencapai 1.111 Artikel Pilihan Editor

16 Juni 2021   10:52 Diperbarui: 16 Juni 2021   19:59 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri mawar koleksi penulis artikel

Artikel saya kali ini sudah mencapai angka 1584 di Kompasiana. Teman-teman bisa lihat statistik saya di profile K. Saya juga cantumkan pada gambar di bawah ini. 

Dokpri: tangkap layar statistik akun Ari Budiyanti
Dokpri: tangkap layar statistik akun Ari Budiyanti
Pada artikel ke-1.585, saya ingin berkisah tentang pencapaian 1.111 Artikel yang diberi label Pilihan Editor. Bagi saya itu bukan jumlah yang sedikit. Jika saya menorehkan banyak kata dalam rangkaian kalimat pada artikel ke-1585, sebenarnya ini adalah ide ke-1.585.

Pagi tadi dalam sebuah pertemuan melalui zoom saya diingatkan mengenai bagaimana  kita menggali potensi diri dan mengembangkannya bagi kebaikan tak hanya diri sendiri saja namun juga sesama.

Jujur ini bukan pengertian yang pertama saya dapatkan. Meskipun begitu memang sering diingatkan berulang kali agar tidak berhenti di tengah perjalanan dalam menggali potensi diri.

Salah satu potensi saya dalam menulis puisi berbagai tema telah dirasakan oleh banyak pembaca. Bukan hanya ratusan puisi telah saya tulis. Sudah ada 1.000 lebih puisi yang pernah saya tulis.

Respon positif termasuk apresiasi pada karya puisi saya tidak sedikit yang saya terima di Kompasiana. Ini menjadi salah satu penguatan dari faktor di luar diri saya tentang potensi yang saya miliki. Sebuah pengakuan umum dari pembaca.

Puisi-puisi saya berbicara dari hati yang terdalam dan saya harapkan bisa menyentuh hati yang terdalam bagi para pembaca. Saya memang sempat mengalami masa-masa tidak menyenangkan yang membuat saya seperti ingin berhenti berpuisi. 

Dokpri: tangkap layar puisi karya penulis
Dokpri: tangkap layar puisi karya penulis
Anda bisa baca dalam puisi saya dengan judul "Ketidakadilan yang Kurasakan". Saya memberikan ucapan perpisahan seolah pada dunia puisi karena seperti dianggap sepi. Saya ada pada masa kelelahan dalam menulis puisi pada waktu itu.

Kebahagiaan berpuisi seolah lenyap. Namun tidak membuat saya sama sekali tidak berpuisi. Dorongan dari hati terus meminta saya mengungkapkan lewat larik-larik kata dalam bait-baitnya meski penat melanda hati.

Saya seperti ingin mematikan/menghentikan potensi yang sudah melekat pada diri saya dengan sengaja. Saya merasa bersalah pada diri sendiri dan pada Tuhan yang sudah memberikan potensi itu pada saya. Saya menyesal karenanya.

Pada artikel ini, pencapaian menulis ide ke- 1585 dan sudah menggapai 1.111 label pilihan editor mencapai status sebagai penulis jenjang Fanatik di Kompasiana, dengan pencapaian 60.000 poin lebih, saya memutuskan untuk kembali aktif berpuisi lagi di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun