Mengenalkan peringatan hari nasional dan internasional pada pembaca merupakan salah satu ide yang mengalir dalam menulis puisi. Karya seni puisi bisa saja kita tuliskan dengan aneka tema. Ini hanya salah satu saja ide dari saya.Â
Apakah hanya ide semata? Tidak. Saya sudah melakukannya. Beberapa puisi saya sudah memperkenalkan tentang peringatan hari nasional dan internasional yang sudah familiar atau banyak dikenal.
Khusus bulan Mei lalu, saya mencoba berpuisi dengan tema khusus ini secara menyeluruh. Tema tentang hari peringatan nasional dan internasional. Berikut daftar judul puisi saya dengan tema tersebut:
1. Rindu Belajar di (Gedung) Sekolah (2 Mei 2021, Hari Pendidikan Nasional)
3. Hari Pemadam Kebakaran Internasional
6. Hari Palang Merah Internasional
9. Aku Ingin Jadi Tentara, Ayah (11 Mei 2021 diperingati sebagai Hari POM-TNI)
10. Hari Perawat Internasional
11. Hari Keluarga Internasional
13. Hari Korps Cacat Veteran Indonesia
14. Hari Dialog dan Pengembangan Perbedaan Budaya Sedunia
15 Hari Keanekaragaman Hayati (Lestarikan Kami)
16. Cinta Baca di Hari Penuh Makna (Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2021)
...
Ada 16 puisi yang tercipta di bulan Mei dengan tema hari peringatan nasional dan internasional. Keterbacaan puisi saya dengan tema-tema tersebut juga terbilang cukup banyak. Semua di atas 100 views. Bahkan puisi pada judul no 4, mencapai keterbacaaan hingga 1000 views menurut data di Kompasiana.
Namun yang terpenting adalah informasi atau ilmu yang saya bagikan melalui puisi bisa ditangkap oleh pembaca.
Salah satunya tentang Hari Lupus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 10 Mei. Saya mencantunkan gambar untuk memberi informasi tentang apa itu penyakit lupus.
Tanggal 5 Mei sebagai peringatan Hari Lembaga Desa. Apakah Anda sudah tahu sebelumnya? Syukurlah kalau sudah tahu. Namun mungkin ada juga yang baru tahu setelah membaca puisi saya. Semoga
Ini mengingatkan saya pada peribahasa "Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui" atau juga "Sekali tepuk dua lalat". Anda pasti pernah dengar bukan?Â
Arti kedua peribahasa tersebut adalah satu kali melakukan pekerjaan, mendapatkan beberapa hasil (atau keuntungan) sekaligus. Satu kali berpuisi tidak hanya untuk personal branding sebagai fiksianer namun bisa sekaligus memopulerkan hari peringatan nasional dan internasional.Â
Selamat berpuisi dengan tema bulan Juni. Baca juga artikel saya tentang tips menjaga konsistensi menulis puisi di sini.
Artikel ini saya akhiri dengan pesan yang saya buat untuk teman:
" Berbahagialah dengan puisi-puisi Anda.
Apakah dibaca orang lain atau tidak.
Apakah diapresiasi orang lain atau tidak.
Kebahagiaan jangan ditaruh pada tangan orang lain.
Raih dan genggam untukmu sendiri.
Kalau bisa, bagikan dalam karya puisi.
Jadi menulislah terus dengan bahagia.
Lebih dari 1000 puisi mungkin sudah saya tuliskan di mana-mana.
Tidak semua, banyak pembaca.
Tidak semua, diapresiasi.
Tapi saya terus menulis karena dalam berpuisi saya bahagia".
...
Written by Ari Budiyanti
13 Juni 2021
Artikel ke 1582
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H