Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Seratus Puisi Pertamaku di Kompasiana, Personal Branding sebagai Fiksianer

11 Juni 2021   21:16 Diperbarui: 11 Juni 2021   22:14 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay.com

8. Sebuah Doa

9. Senandung Senja

10. Mendungku Kelabuku

11. Plumeria Sang Kamboja

12. Seperti Tanpa Batas

13. Di Persimpangan

14. Pagiku

15. Sahabat Sahabat Sahabat

16. Kisah Sebuah Kisah
17. Puisi | Bunga Pukul Empat (Sebuah Nada Jiwa)
18. Tegak
19. Terus Berjuang Sahabat
20. Hujan
21. Adalah Bahagia
22. Hujan di Bulan Desember
23. "Flowers in The Rain"
24. Mawar di Tamanku
25. Terpadu Tersatukan
26. Yang Pasti Datang
27. Menanti
28. Puisi | Dua Benua
29. Puisi | Cinta
30. Jangan Pergi
31. Bunga di Tepi Jalan
32. Indah Bungamu
33. Mentari
34. Yang Tersisa
35. You are Here
36. Yang Harus Pergi
37. Selamat Pagi
38. Senjaku
39. Kesunyian Malamku
40. Aku Bukan Pemalu
41. Senjaku di Bulan Desember
42. Rangkaian Keindahan
43. Bunga Mentega
45. Yang Terbuang Menjadi yang Tersayang
46. Berbahagialah
47. Puisi | Di Penghujung Kisahku
48. "Medicine"
49. Tak Tergantikan
50. Puisi | Seandainya Diambil Kesempatan Itu
51. Berlatih
52. Puisi | Ada
53. Puisi | Siangku
54. Di Suatu Senja
55. Luka
56. Saat Ku Meredup
57. Jatiku "Tectona Grandis"
58. Duri (tentang Bunga Euphorbia)
59. Soka dan Kenanganku
60. Seketika Aku
61. Aku Siapa?
62. Di Antara Hadirmu
63. Senja Membiru
64. Indahmu Mawarku
65. Aku dan Pantai
66. Harapan
67. Aku Ingin di Sana
68. Menyepi
69. Semangat
70. Pemberian dari Hati
71. Dalam Dendangmu
72. Dari Hari ke Hari
73. "Freeze"
74. Pemberi Inspirasi Jiwa
75. Sang Pembatas
76. Detak Rinduku
77. Tiada
78. Bentangan Cinta
79. A Sweet Moment with Rose Flower
80. Ceritaku dalam Sepandang Malam
81. Itulah Hidup
82. Selalu Ada Cinta dari Mama
83. Kasih Sejati dari Murid Kecilku
84. Tentang Dia yang adalah Tuhan
85. Puisi | Sang Bayu
86 Pendidik
87. Kau dan Aku Sahabat
88. Pelangi di Tamanku
89. Tak Bisa Berhenti
90. Yang Terasai
91. Puisi | Bunga Rumput
92. Kesederhanaan di Kandang Domba
93. Puisi | Hanya Karena Kasih
94. Puisi | Penuh Kepercayaan (Perjalanan Jiwa)
95. Kala Hujan Lagi
96. Dinginnya Keindahan Senja
97. Sebuah Sunyiku (Oh Malamku)
98. Membiru Aku
99. Menyapa Alam
100. Puisi ke-100 (Thank You and Goodbye)

Puisi ke-100 di Konpasiana, 27 Desember 2018. Dokpri
Puisi ke-100 di Konpasiana, 27 Desember 2018. Dokpri
Jadi dalam 27 hari pertama saya bergabung di Kompasiana, saya mengirimkan 100 puisi. Berarti dalam 1 hari bisa 3-4 puisi. Itu sudah biasa saya lakukan sejak Desember 2018. Mungkin dari sinilah keberanian saya muncul pertama kali.

100 puisi sama dengan 100 ide di kepala. Banyak karya puisi saya terinspirasi oleh alam. Bunga-bunga dengan berbagai nama memberikan inspirasi tersendiri pula.

Kehidupan beserta masanya juga sama. Masa jelang pagi, siang, senja, pun malam hari bisa menjadi puisi. Demikian halnya musim di negara khatulistiwa juga bisa menjadi inspirasi dalam berpuisi. Puisi-puisi saya sungguh lahir dari hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun