Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hari Kebangkitan Nasional dan Dunia Literasi dalam Karya Nyata

20 Mei 2021   14:14 Diperbarui: 20 Mei 2021   14:24 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: FB page KLHK

Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati hari ini, 20 Mei 2021, apa saja cara kita untuk memperingatinya? Adakah kita sudah merenungkannya dengan baik? Cara saya dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional akan saya tuliskan dalam artikel ini.

Saya sebagai seorang pendidik memilih untuk giat menggerakan literasi anak bangsa. Saya mengikuti program blog competition Guru Mengajar di Kompasiana pada bulan Februari 2021. Saya juga berkesempatan mendapat piagam penghargaan dari Kompasiana.

Dokpri
Dokpri
Pada waktu saya mengirimkan foto piagam penghargaan tersebut di media sosial, banyak respon positif dari rekan-rekan. Selain ucapan selamat, mereka juga memberikan semangat dan mendukung kegiatan saya menulis di Kompasiana.

Apresiasi dan dukungan semangat dari semua memberikan saya keberanian lebih untuk berbagi kebaikan melalui karya-karya tulisan saya. Ini pilihan saya dalam mencoba menggerakan literasi anak bangsa salah satunya dengan kegiatan menulis.

1. Menulis

Menulis karya sastra puisi sederhana sudah secara rutin saya lakukan. Saya memotivasi murid-murid untuk menuangkan perasaan mereka dalam tulisan. Karya-karya puisi mengalir dari mereka. 

Saya ikut bahagia membaca karya-karya mereka. Keberanian menulis perlu dipupuk sehingga menjadi kebiasaan yang baik di kemudian hari.

Selain menulis puisi, saya juga memotivasi mereka untuk mencoba menuliskan fabel atau cerita dengan tokoh hewan. Menarik sekali ketika mereka mulai menuliskan fabel dengan hewan-hewan yang ada dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Ada anak yang menulis tentang fabel dengan tokoh hewan peliharaan mereka di rumah. Ada pula anak yang menulis fabel dari hasil pengamatan hewan kucing yang kadang datang berkunjung ke halaman rumah mereka. Bahkan ada juga siswa yang mengamati semut dan cicak menjadi tokoh fabel dalam kera mereka.

Saya senang ketika anak-anak mulai menuangkan imajinasinya dalam karya tulisan. Ini cara sederhana untuk menolong mereka membiasakan menulis sejak dini. Harapan saya ke depannya mereka akan lebih berani mengembangkan kemampuan mereka dalam menulis.

2. Membaca buku

Dunia anak-anak memang selalu dekat dengan saya. Selain profesi saya sebagai guru, anak-anak kecil juga ada di sekeliling saya, tepatnya keponakan-keponakan saya. Mereka senang jika saya memberikan hadiah buku. Mereka juga suka membaca buku dan kadang mendongeng dengan cara mereka.

Membaca buku menjadi landasan utama anak-anak untuk bisa menulis karyanya sendiri. Jika awalnya mereka belum lancar membaca, mereka tetap bisa menyukai buku-buku dengan kita membacakan dongeng untuk mereka.

Pengalaman saya, mereka seolah sedang membaca buku namun sebenarnya hapal dengan isi buku karena saya sering membacakannya pada mereka. Ini menarik. Lama kelamaan, mereka pun akhirnya lebih lancar membaca dan membaca sendiri kisah-kisah dalam buku yang belum saya bacakan.

Bahkan jika saya datang mengunjungi mereka, hal pertama yang ditanyakan, “Bulik (Tante) bawa buku apa buat aku?”. Ada kebahagiaan tersendiri saat melihat mereka giat dan senang membaca buku.

Berikut ini video keponakan saya yang membaca buku hadiah dari  saya.
3. Mendongeng

Kegiatan literasi lainnya yang saya lakukan adalah mendongeng. Selain mendongeng di depan para murid, saya juga mendongeng untuk keponakan-keponakan kecil saya. Mereka sangat menyukai kegiatan ini. Mereka merasa tertarik dan bahkan ada yang ikut mempraktekannya.

Salah satu keponakan saya, setelah pintar membaca, dia sangat senang mendongeng untuk adiknya yang masih belum bisa membaca. Tentu saja mendongeng dengan cara sederhana. Dia membacakan cerita-cerita yang pernah saya bacakan. Juga beberapa buku cerita yang dia punya.

Senang rasanya melihat perkembangan mereka. Tidak hanya menjadi anak-anak yang mendengarkan dongeng saja, namun juga suka mendongeng. Semoga kebiasaan baik yang saya tanamkan sejak kecil bisa menolong mereka hingga masa dewasanya.

...

Itu adalah tiga cara sederhana yang saya lakukan sebagai kiprah saya di dunia literasi anak bangsa. Bertepatan dengan hari Kebangkitan Nasional, saya ingin membagikannya dengan para pembaca sekalian. Semoga bermanfaat dan menginpirasi.

Tidak ada hal yang mustahil dilakukan jika kita mau mulai berusaha sejak dini menolong anak-anak kita mencintai dunia membaca, mendongeng, dan menulis. Ini cara saya berliterasi. Bagaimana dengan Anda?

Selamat memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Salam edukasi dan literasi.

....

Written by Ari Budiyanti

20 Mei 2021

Artikel ke 1534

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun