Siapakah manusia sehingga bisa selalu menentukan peristiwa
Terkadang bagai dalam senja nan temaram
Atau pekat gelap gulita seperti tiada bulan bintang kala malam
Dan demikianlah nyatanya kehidupan yang harus dijalani penuh asa
Pada sebuah perenungan hari ini
Daku berada dalam sebuah keyakinan
Bahwa sesungguhnya ada Satu Pribadi
Selalu setia mengawasi dengan penuh cinta sejati pada tiap insan
Pribadi yang malam ini diperingati pengorbanan-Nya dalam sunyi
Pribadi yang pernah mengalami sendiri
Segala deraan nestapa nan penuh luka
Segala hinaan yang bukan karena kesalahan-Nya
Iya saat penyaliban hingga kematian-Nya dihayati dalam Jumat Agung
Kini di Sabtu Sunyi mengenang keberadaan-Nya dalam senyap sebuah kubur
Bahwa Dia Sang Pembebas itu sanggup merasakan deraan gejolak kecewa yang mendengung
Pun jiwa-jiwa yang dilanda sunyi dan sepi yang tak terukur
Bahwa di malam Sabtu Sunyi nan suci
Ada asa yang harus terus digenggam
Bahwa setiap insan yang mempercayai-Nya dari hati
Tak pernah sekalipun ditinggalkan sendiri dalam kelam
Bahwa ketiadaan itu terkadang tak bisa dipungkiri
Namun meracik asa yang selalu hadir di kedalaman jiwa
Adalah suatu hal yang pasti
Tak perlu takut pada ketiadaan yang menghampiri karena selalu ada asa
Hanya di dalam Dia yang malam ini diperingati untuk kita menghayati Sabtu Sunyi
Selalu ada asa pada Sang Juruselamat sejati
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
3 April 2021
Artikel ke 1451
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H