Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Meracik Asa dalam Ketiadaan

3 April 2021   18:50 Diperbarui: 3 April 2021   20:02 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: pixabay.com

Siapakah manusia sehingga bisa selalu menentukan peristiwa
Terkadang bagai dalam senja nan temaram
Atau pekat gelap gulita seperti tiada bulan bintang kala malam
Dan demikianlah nyatanya kehidupan yang harus dijalani penuh asa

Pada sebuah perenungan hari ini
Daku berada dalam sebuah keyakinan
Bahwa sesungguhnya ada Satu Pribadi
Selalu setia mengawasi dengan penuh cinta sejati pada tiap insan

Pribadi yang malam ini diperingati pengorbanan-Nya dalam sunyi
Pribadi yang pernah mengalami sendiri
Segala deraan nestapa nan penuh luka
Segala hinaan yang bukan karena kesalahan-Nya

Iya saat penyaliban hingga kematian-Nya dihayati dalam Jumat Agung
Kini di Sabtu Sunyi mengenang keberadaan-Nya dalam senyap sebuah kubur
Bahwa Dia Sang Pembebas itu sanggup merasakan deraan gejolak kecewa yang mendengung
Pun jiwa-jiwa yang dilanda sunyi dan sepi yang tak terukur

Bahwa di malam Sabtu Sunyi nan suci
Ada asa yang harus terus digenggam
Bahwa setiap insan yang mempercayai-Nya dari hati
Tak pernah sekalipun ditinggalkan sendiri dalam kelam

Bahwa ketiadaan itu terkadang tak bisa dipungkiri
Namun meracik asa yang selalu hadir di kedalaman jiwa
Adalah suatu hal yang pasti
Tak perlu takut pada ketiadaan yang menghampiri karena selalu ada asa

Hanya di dalam Dia yang malam ini diperingati untuk kita menghayati Sabtu Sunyi
Selalu ada asa pada Sang Juruselamat sejati

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
3 April 2021

Artikel ke 1451

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun