Hi Diary,
Pagi tadi aku membaca artikel menarik tentang tumbuhan krokot yang daunnya bisa dijadikan sayur. Artikel menarik dan bermanfaat ini bisa rekan-rekan simak dan baca di akun Inspirasiana. Ini linknya Harta karun terpendam dalam pesona tumbuhan krokot.
Diary, artikel di atas ditulis oleh mbak Nita yang akun Kompasiananya bernama Nita Kris Noer. Kami saling kenal di Kompasiana saja awalnya Di, lalu terhubung via Intagram dan akhirnya berada di satu komunitas penulisan yang sama. Mulai dari group KPB, SKB dan Inspirasiana.Â
Diary, menulis di Kompasiana ternyata menambah banyak sahabat penulis ya. Ini menyenangkan dan sangat bermanfaat bagiku. Terutama untuk memotivasi dan konsisten dalam penulisan artikel berbagai kategori.
Oh ya Diary, ada satu puisiku yang kubuat berdasarkan pengamatanku pada bunga krokot mawar, tanaman hias koleksiku di rumah. Judul puisinya: Pada Bunga yang Bermekaran.
Ini dia koleksi tanamanku di rumah yang menginpirasiku menulis puisi itu Diary.
Wah Diary, aku jadi kangen masa-masa kuliah Biologi di kampus nih. Sebuah kenangan masa lalu melintas lagi di kepalaku, Diary. Seandainya bisa mengulang sejenak ya masa-masa itu.
Diary, aku mau cerita ya. Di depan toko kakakku ada banyak tanaman hias ini loh. Aku kemaren menyempatkan diri mengamati aneka warna bunga krokot mawar.
Pemandangan seperti ini jarang dan bahkan tidak kutemui di Kelapa Dua, Tangerang.
Tidak kalah cantiknya dengan bunga yang hanya 1 lapis mahkotanya. Oh ya Diary, melihat bunga-bunga cantik nan indah adalah salah satu caraku memberikan self reward.Â
Kalau kamu, bagaimana caramu Diary? Eh kamu ga bisa jawab ya. Nanti deh Diary, aku tanya teman-teman Kompasianer yang baca tulisanku ini. Semoga mereka mau berbagi padaku pengalaman cara memberikan self reward.
Ada juga krokot mawar berwarna kuning. Warnanya yang cemerlang seolah membuat mataku ikut cerah dan hatiku merasa nyaman saat menatapnya.
Dalam perbincanganku di group, bu Tati, Kompasianer di komunitas penulis yang sama, Inspirasiana juga ternyata punya koleksi tanaman hias ini. Ini nama akun kompasiana beliau: Tati AjengSaidah.
Tanaman ini memang suka cahaya matahari. Semakin terkena cahaya, akan semakin cepat berbunga.
Bunga krokot mawar ini memang cantik, unik dan menarik. Disukai insan pencinta bunga. Menghiasi halaman menjadi ceria. Mudah pula perawatannya. Bisa tanam di pot, maupun langsung di halaman tanpa pot.
Satu bunga seperti ada tiga warna. Tanaman hias ini berbunga pada sekita pukul 9 pagi. Jadi jangan harap melihatnya mekar sempurna pada waktu lainnya. Bunga pukul sembilan juga disebut sebagai bunga Yolanda atau Buttercup. Namun ada juga yang menyebutnya bunga pukul 8.
Bunga ini mekar pada jam yang sama denga bunga krokot mawar. Ada juga yang menyebut krokot mawar sebagai sutra bombay. Kalau di tempatmu apa dong?
Aku tunggu komentar kawan-kawan Kompasianer ya tentang pengalaman memberikan self reward.Â
Goodbye for now Diary.
Salam Diary Ari
..
Written by Ari Budiyanti
Gadis pencinta bunga
11 Maret 2021
Artikel ke 1404
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H