Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Penghujung Pagi

21 Februari 2021   08:42 Diperbarui: 21 Februari 2021   10:40 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo diambil dari FB page resmi KLHK : @gunung_ciremai

Bahagia hati kembali menyapa
Kala mentari pagi menyibak pesona
Kabut yang tertiup angin seolah melayang
Embun yang perlahan mengering hilang

Kulihat kupu-kupu beterbangan
Bebungaan menari karena hinggapnya yang sesaat
Seolah ingin memberi pertanda kehadiran
Bahwa kupu-kupu dan bunga saling memberi manfaat

Juga di angkasa yang biru cerah
Tak ada mendung di awan-awan
Membuat mata menatap penuh gairah
Untuk menaikan syukur tak terhitung atas berkat Tuhan

Berharap di penghujung pagi
Kala sang surya terus merayap naik ke puncaknya
Agar terhentikan dahulu hujan di atas tanah yang dilanda bencana
Sehingga banjir bisa segera surut dan teratasi

Namun bila boleh meminta
Kirimkan hujan di tanah yang kering
Yang membutuhkan kehadiran penyejuk semesta
Agar terhentikan pula kebakaran hutan mulai merambah yang terkadang sering

Di penghujung pagi ini
Maukah kau naikan doa bersamaku dari hati
Untuk kebaikan negri yang kita cintai
Agar selalu dipenuhi kedamaian nan abadi

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
21 Februari 2021

Artikel ke 1361

....

Photo diambil dari FB page resmi KLHK
: @gunung_ciremai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun