Mencapai Status "Fanatik" di Kompasiana Itu Fantastik (Tentang Menulis)

Hai Diary, apa kabar?

Aku kembali menyapamu di akhir pekan ini, Sabtu 20 Februari 2021. Sepertinya kalau semua ditulis dalam angka akan terlihat lebih mudah diingat. 20-2-2021. Bagus ya angkanya Diary. Bagi beberapa orang, melihat angka itu lebih menyenangkan dan menarik. Meski tidak demikian buatku, Diary.

Berbeda dengan kejadian hari Jumat kemarin. Pagi-pagi ya Diary, aku buka Kompasiana. Ada notifikasi komentar dari salah satu Kompasianer teladan, Bunda Roselina. Ucapan selamat dari Bunda Roselina. Ucapan yang pertama aku dapatkan atas pencapaian di Kompasiana adalah dari Beliau.

Dokpri: screenshot komentar di puisi saya-19 Februari 2021

Terimakasih Bunda Roselina atas perhatian dan apresiasinya di Kompasiana. Mungkin bagi banyak orang, ini bukanlah hal penting karena hanya dianggap sebagai pencapaian kecil atau malah bukan pemcapaian? Entahlah. Intinya saya bahagia dengan pencapaian saya ini. 

Bukan hanya itu, di malam sebelumnya, 18 Februari 2021, Ibu Siska Dewi, juga sudah memperhatikan hal tersebut. Bahkan beliau berharap bisa menjadi yang pertama memberi ucapan untuk pencapaianku loh Diary. Malam itu poinku tinggal sekitar 13 lagi menuju status penulis fanatik di Kompasiana. 

Dan benar sekali Diary, dalam group penulis Inspirasiana, Bu Siska Dewi yang pertama memberiku ucapan dan apresiasi atas pencapaian menulis ini. Senang dong. Setelah itu, rekan-rekan lain ikut memberi ucapan selamat juga. Terimakasih ya rekan-rekan tim Inspirasiana untuk supportnya.

Hari ini di group menulis KPB, Pak Rudy Gunawan atau yang terkenal dengan Mr Angka juga memberikan ucapan selamat atas pencapaian saya berstatus Fanatik di Kompasiana, lalu diikuti ucapan dari rekan-rekan lainnya seperti mbak Nazar, Ayah Tuah, Pak Khrisna dan Pak Zaldy. 

Terimakasih untuk semua rekan penulis di KPB. Tanpa dukungan kalian, aku juga tidak akan bisa secepat ini meraih gelar yang menurutku cukup fantastik. Teman-teman bisa lihat statistikku per 19 Februari 2021.

Dokpri: screenshot akun kompasiana Ari Budiyanti. Edited by Ari

Tulisanku di Kompasiana memang didominasi dengan karya fiksi khususnya puisi. Pandemi membuatku lebih giat berpuisi dengan semangat. Dalam 1 hari ya Diary, aku bisa menulis 3 puisi kadang lebih. Puisi menjadi sarana hati untuk melepas penatku. Itu memang salah satu hobiku, menulis puisi.

Sejak 1 Desember 2018 - 19 Februari 2021, aku berhasil meninggalkan 1.355 jejak tulisan di Kompasiana. Berarti sekitar 2 tahun lewat 2 bulan aku bisa konsisten menulis di Kompasiana. Itu bukan hal sederhana buat saya. 

Meskipun masih menyandang status akun centang hijau, tetaplah ada kebanggaan tersendiri dengan pencapaian ini. Bohong kalau aku tidak senang dan bangga dengan pencapaian ini, sangat senang dong. Bahagia ini aku ingin abadikan dalam karya tulisan. 

Status atau peringkat di Kompasiana ada apa aja ya? Apakah Diary sudah pernah beritahu rekan-rekan Kompasianer? Belum ya Diary. Ini pencapaian total poinku sebagai kompasianer Fanatik.

Dokpri.

Para Kompasianer bisa buka profile dan klik bagian poin. Lihat lagi lebih cermat gambar di atas. Urutan peringkat status penulis di Kompasiana di mulai dengan debutan, senior, taruna, penjelajah, fanatik, senior dan Maestro. Status Fanatik bisa diraih kalau sudah mengumpulkan paling sedikit 50.001 poin.

Kalau teman-teman perhatikan di statistikku, poin paling banyak yang kudapatkan adalah dari rating atau vote. Memang sih jarang banget artikel/tulisan saya dapat label artikel utama, tapi Diary, aku sering mendapati tulisanku di kategori Nilai Tertinggi. Ini yang membuat poinku melesat. 

Makanya, aku bisa mencapai status atau peringkat Fanatik dalam 1.355 tulisan. Ini salah satu buktinya. 

Dokpri

Diary, puisiku berjudul Terselip Duka di Belantara Bahagia masuk kategori Nilai Tertinggi dan juga terpopuler secara umum. Ini juga berkat kunjungan rekan-rekan kompasianer dong. Tanpa mereka, iya tidak mungkin bisa mencapai NT sering-sering. Terimakasih juga rekan-rekan penulis di group SKB untuk supportnya. 

Bukan hanya itu Diary. Aku juga senang karena kadang dua puisiku masuk bersamaan di kategori terpopuler fiksiana. Artinya dalam 12 jam masa tayang tulisanku, termasuk yang paling banyak dikunjungi. Iya kan Diary? 

Bukan hanya dikunjungi oleh rekan-rekan kompasianer tapi juga teman-teman dan semua rekan pembaca yang lainnya.

Dokpri

Oya Diary, aku bukan mau sombong ya dengan menulis ini. Aku justru bersyukur sekali Diary karena aku tahu pencapaianku kali ini selain anugerah Tuhan, juga berkat support atau dukungan banyak orang. 

Dari pihakku sendiri, aku memang menjaga kekonsistenanku dalam menulis. Jika sehari bisa menulis paling tidak 1 puisi, itu sebenarnya sudah lebih dari cukup buatku. Meski kenyataannya kadang bisa 3 atau 4 puisi. Aku selalu mengikuti kemana inspirasi mengajakku pergi.

Artinya setiap kali inspirasi mengisi relung hati, aku langsung berpuisi atau menulis artikel lainnya. Begitu Diary. Intinya memotivasi diri memang tetap perlu, bukan hanya motivasi dari sesama. 

Tak lupa juga aku ucapin terimakasih ke Kompasiana ya Diary, juga tim adminnya. Lumayan juga dari sekian banyak tulisanku, aku bisa dapat label pilihan editor sebanyak 908 kali lebih dari lumayan buat aku.

Ini saja deh Diary yang ingin kubagikan di akhir pekan nan mendung. Mendungnya angkasa jangan terlalu mempengaruhi suasana hati ya.

Semoga akhir pekan ini dan hari-hari berikutnya bisa selalu semangat dan bahagia ya Diary. Selalu sehat buat kawan-kawan semua. Good bye for now ya Diary. Kita jumpa lagi di lain hari.

Salam Diary Ari

...

Written by Ari Budiyanti

20 Februari 2021

Artikel ke 1360