Pada lagu Bintang ini, aku merasa ada sebuah ketulusan pada cinta sejati seseorang. Bahkan dikatakan seandainya bintang tak datang, bintang menghilang, namun cintanya tetap untuk yang tersayang.
Bahkan jika harus pergi untuk kebahagiaan kekasih hatinya, rela dilakukan demi kebahagiaan pujaan hati. Apakah ini berlebihan? Entahlah. Setidaknya buat aku ini mengharukan.
Bahkan ada sebuah pesan untuk yang terkasih agar tak perlu merasa resah memikirkannya. Asal kekasih hati bahagia, dia rela pergi.Â
Jujur ini sebuah perasaan tidak menyenangkan. Siapa sih yang tidak ingin bahagia bersama yang terkasih. Namun jika memang kebersamaan tidak memberikan kebahagiaan pada yang terkasih, maka pergi menjadi pilihan. Asal kekasih bahagia.Â
Sebuah kisah pengorbanan luar biasa yang mungkin dianggap biasa ya Diary. Seharusnya kalau bertemu yang seperti ini, dipertahankan ya Diary. Bukannya malah dibiarkan pergi. Eh, koq.
Kepiawaian Yovie Widianto dalam mengemas duka dalam sebuah lagu bernada bahagia memang menjadi daya tarik tersendiri buatku dalam lagu ini. Sebenarnya begitulah mungkin seharusnya menjalani kehidupan.Â
Duka bisa datang melanda hati, namun bagaimana kita menyikapinya dengan tetap mencoba menjalani dalam semangat yang menyala. Jangan ijinkan duka menguasai hati sehigga tidak semangat menjalani masa-masa menjelang.Â
Begitulah Diary hal yang aku ingin ceritakan padamu malam ini. Iya jelang tengah malam nih Diary. Mungkin teman-teman sudah pada tidur waktu aku posting ini. Tidak apa ya Diary, biar dibaca besok.
Oke Diary, aku mau istirahat dulu ya. Good bye for now
Salam Diary Ari
...