Di kejauhan dia memandang ragu
Mungkinkah ia akan diterima
Dalam kalangan cendekiawan di sana
Yang setiap kali berbincang aneka ilmu
Dalam senyap yang lainnya dia melangkah
Harap-harap cemas agar tak tertangkap basah
Berusaha memahami setiap perbincangan
Yang diam-diam sengaja didengarkan
Terkadang mereka mendiskusikan puisi
Di kesempatan lain mereka sebut-sebuat tentang lagu
Atau pernah pula didengarnya pembahasan aneka transportasi
Dan terakhir sayup-sayup tersampaikan berita-berita terbaru
Apakah mereka akan menyambutnya
Kepolosan pikirannya terus mengganggu
Sebuah penolakan menjadi ketakutan utama
Sehingga langkah-langkah terdiam pada keinginan kalbu
Dia terus berusaha mencerna
Semampu yang dia bisa
Meski banyak bagian terlewati
Tak mampu terpahami
Dia yang begitu rindu literasi
Menyembunyikan rindunya pada eksistensi
Adakah yang berkenan dengan rendah hati
Menyambut hadirnya dia yang membutuhan terang nurani
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
12 Februari 2021
Artikel ke 1338
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H