Putih semerbak harumnya menaburkan sebuah ingin
Nuansa indah yang tak tergantikan
Helaiannya melambai tertiup semilir angin nan dingin
Membuat mata tak bisa terpejam menatap pesona yang menawan
Ada yang bilang dia si ratu malam
Katanya tiada bandingnya kawan
Apakah kau juga percayai itu teman
Kalau aku memang memujinya dari hati terdalam
Belum lagi bila pengunjung kecil-kecil memenuhi putik dan benang sari
Seolah tak ingin melewatkan kesempatan yang hanya sekejap
Kala tengah malam pukul dua belas apakah akan selalu mereka nantikan lagi
Dengan kedua mata yang memaksa ingin menyelinap
Berbaur dengan alam mimpi
Namun juga tak mau tertinggal semerbak mekar sang kusuma
Memberi lambang banyak rejeki
Menurut apa yang banyak diyakini insan dunia
Maka tengah malam yang ini sangat dinanti
Melihat bunga wijaya kusuma mekar sempurna merekah
Bersama segala harapan berlimpah di hati
Bahwa timbunan kebaikan dan kebajikan mengiring di setiap langkah
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
2 Februari 2021
Artikel ke 1318
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H