Hai Diary, aku datang menyapamu kembali malam ini.
Diary, kamu tahu kan hari ini tanggal 23 Januari diperingati sebagai Hari Tulisan Tangan Internasional.
Wah, beda dengan apa yang sedang kulakukan sekarang ya. Aku menulis diary di sini bukan dengan tulisan tangan. Tapi mengetik di keyboard smartphoneku. Meski begitu, aku ada kisah loh dengan tulisan tangan. Kamu mau kan denger kisahku.
Dulu aku suka menulis di buku harian, iya diary book. Koleksi buku harianku juga ada banyak. Buku-buku harian itu penuh dengan tulisan tanganku. Iya pastinya. Masa tulisan tangan orang lain.
Diary, aku masih menyimpan koleksi tulisan tangan yang berisi beberapa puisi. Banyak sih. Tapi aku hanya mengambil foto tiga saja. Dulu ternyata tulisan tanganku cukup rapi.
Ini tulisan pertama, puisi berjudul My Today, My Prayer. Ini adalah puisi tentang doa seorang guru. Senang sekali melihat puisi ini. Apalagi kala pendemi begini, aku merasa sangat rindu mengajar di sekolah. Tidak hanya menggunakan aplikasi zoom.
Teman-teman bisa baca di sini ya.
Aku cuplikan sedikit isinya ya Diary
...
Kekuatan, semangat, kesabaran, ketekunan
Kebaikan, cinta kasih, kelembutan
Kekonsistenan, keramahan, keberanian
Yang kuharapkan Tuhan berikan padaku
..
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
7 Januari 2009
(Sebuah puisi doa di masa lalu)
...
Puisiku yang kedua berjudul Ketika Hati Bertabur Penyesalan. Bisa dibaca secara lengkap di link ini.
Ini aku cuplikan sedikit ya Diary.
Penyesalan selalu hadir di belakang
Setelah usai segala kesalahan menimpa
Namun ini menjadi masa-masa indah
Untuk mempelajari arti sejatinya hidup
.....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
11 Januari 2009
Berikutnya Diary, tulisan tanganku adalah puisi tentang bunga. Bukan hanya itu, di buku catatanku ini pun ada banyak gambar bunga.
Aku menuliskan bunga dalam beberapa bahasa, sekar, flower, bunga, dan kembang. Semua artinya sama. Iya, bunga.
Keharumannya menjadikan udara segar
Warnanya menghiasi indahnya nuansa hati
Kelembutannya memberikan ketenangan jiwa
Lengkapnya bisa dibaca di sini ya.
Oya Diary, aku juga ada cantumin satu puisi karya keponakanku. Namanya Radit. Dia pernah mendapat tugas sekolah untuk menulis puisi. Ini puisi karya Radit tentang keluarga.
Meski kesulitan apapun terjadi, namun keluarga dalam harapan Radit harus ada kebersamaan dan kerukunan. Keindahan keluarga anugerah Tuhan yang akan dikenang sepanjang masa.
Ini foto Radit keponakanku ketika berulang tahun.
Nah Diary, kenapa ya koq harus ada peringatan Hari Tulisan Tangan Internasional. Kamu pasti udah tahu ya Diary. Peringatan Hari Tulisan Tangan Internasional ini sudah diperingati sejak tahun 1977. Wah aku belum lahir pas itu Diary.
Peringatan ini diiniasi oleh Asosiasi Produsen Alat Tulis atau Writing Instrument Manufacturers Association (WIMA).
Lalu Diary, kamu tahu juga kan manfaat menulis dengan tangan. Maksudku bukan mengetik di keyboard.
Menurut Edouard Gentaz, "Tulisan tangan menuntut gerakan kompleks yang secara bersamaan memicu impuls sensorik, motorik, dan kognitif”.
Edouars Gentaz adalah Direktur Ilmiah Organisasi Riset Prancis CNRS yang juga profesor psikologi perkembangan di Universitas Jenewa.
Pada saat anak menulis tangan maka tangan anak akan membentuk huruf, menggunakan memori visual sesuai dengan kemampuan motorik halusnya.
Diary, menurut Stephanie Ingrid Müller, menulis dan menggambar dengan tangan menjadi kompetensi dasar untuk banyak hal.
Selain itu, menurutnya, pengalaman menulis dapat membantu perkembangan seseorang dalam berpikir dan tentunya keterampilan motorik halus yang dibutuhkan melalui gengaman tangan.
Stephanie Ingrid Müller adalah Seorang Pendidik Seni dan Media dari Institut Mediastep di Nuremberg, Jerman.
Keren kan Diary? Menurut dua pakar yang kutuliskan di atas, menulis tangan itu memang sangat penting dan diperlukan oleh kita. Jadi, apakah kira-kira teman-teman pembaca mau ya kembali aktif menghasilkan tulisan tangan?
Baiklah, untuk mengakhiri curhatku, ada lagi satu pencerahan dari dua orang pakar. Namanya adalah Marieke Longchamp dan Jean-Luc Velay.
Merekan berdua adalah ahli saraf di CNRS Universitas Aix-Marseille, Perancis.
Mereka menunjukkan dalam sebuah penelitian pada anak usia tiga hingga lima tahun bahwa anak-anak yang menyalin surat dapat mengenali huruf lebih cepat daripada anak-anak yang secara khusus hanya menggunakan keyboard saat mempelajari huruf.
Itu kira-kira ya Diary yang perlu diketahui oleh para pembaca yang budiman. Kalau ada yang mau menambahkan catatan mengenai hari tulisan tangan sedunia, bisa melalui kolom komentar ya.
Selamat hari tulisan tangan sedunia.
Udah dulu ya Diary. Semoga aku segera bisa menyapamu lagi secepatnya.
Salam Diary Ari
..
Written by Ari Budiyanti
23 Januari 2021
Artikel ke 1290
..
Sumber bacaan: satu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H