Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kalanchoe Delagoensis, Tanaman Cocor Bebek yang Keindahannya Nampak Bagai Bunga

22 Januari 2021   13:25 Diperbarui: 22 Januari 2021   13:50 3087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: Kalanchoe delagoensis. Photo 3

 Kali ini saya akan berkisah tentang koleksi tanaman sukulen saya. Saya memilih sukulen karena mudah ditanam dan dirawat. Tidak ribet. Tanaman sukulen adalah tanaman yang daunnya tebal karena mengandung banyak air. Jenisnya ada banyak. Salah satunya cocor bebek atau Kalanchoe.

Ciri khas tanaman cocor bebek adalah perkembangbiakannya menggunakan tunas yang ada di tepian daun. Jika berjatuhan ke tanah, akan tumbuh menjadi tanaman baru. Meskipun tidak jaituh ke tanah, tunas masih bisa tumbuh kecil-kecil di tepian daun.

Pada foto pertama, saya memotretnya dari atas. Tanaman ini, yang sebenarnya hanya daun saja, nampak seperti bunga. Indah ya. Anda bisa lihat di foto utama artikel ini.

Mari lihat pada foto kedua di bawah ini.

Dokpri: Kalanchoe delagoensis. Photo 2
Dokpri: Kalanchoe delagoensis. Photo 2
Foto kedua saya ambil dari samping depan. Ada dua tanaman induk Kalanchoe yang saya miliki. Perhatikan di bagian ujung daunnya. Ada tunas-tunas kecil yang sepintas seperti hiasan manis. Ini adalah tunas atau calon tanaman baru.

Dokpri: Kalanchoe delagoensis. Photo 3
Dokpri: Kalanchoe delagoensis. Photo 3
Foto ketiga saya dekatkan kamera pada tanaman ini. Hasilnya nampak jelas bentuk daunnya yang pipih memanjang seperti batang kecil. Namun itu sebenarnya adalah daun yang tebal. Menarik ya. Batangnya ada di bagian tengan saja, memanjang dan pasti lebih keras daripada daunnya.

Bentuk daunnya yang unik ini khusus ada pada tanaman hias Kalanchoe delagoensis. Untuk lebih jelasnya, lanjut pada foto berikutnya.

Dokpri: Kalanchoe delagoensis. Photo 4
Dokpri: Kalanchoe delagoensis. Photo 4
Foto keempat sengaja saya ambil dengan setengah frame dua kaktus. Jadi tanaman Kalanchoe nampak megah di tengah-tengah dua kaktus. Bagian batangnya juga nampak lebih jelas.

Ada bintik-bintik juga di bagian daunnya nampak lebih jelas warna ungu. Foto ini menggambarkan betapa detailnya Tuhan mendesign ciptaan-Nya. Terlebih kita manusia. Tanaman saja didesign unik. Kita kaum Adam dan Hawa adalah mahluk yang sangat berharga bagi Tuhan.

Dokpri: Kalanchoe delagoensis. Photo 5
Dokpri: Kalanchoe delagoensis. Photo 5
Foto kelima adalah tunas di ujung daun yang sudah jatuh ke tanah dan tumbuh menjadi tanaman baru. Helaian daunnya lebih jelas seperti bentuk daun pada umumnya. Bulat kecil menyesuaikan ukuran.

Frame tanaman yang di sekitarnya adalah kaktus yang sama. Saya suka melihat si imut di tengah-tengah seperti menjadi pusat perhatian. Sungguh menarik.

Dokpri: Kalanchoe delagoensis. Photo 6
Dokpri: Kalanchoe delagoensis. Photo 6
Foto terakhir atau keenam saya ambil lagi dari atas untuk memperlihatkan bentuknya yang indah seperti bunga.

Meskipun ini adalah jenis tanaman hias daun, namun jika bisa menemukan teknik tepat dalam fotografi, akan menghasilkan foto yang indah seperti bunga sedang mekar. Caranya dengan memotretnya dari atas. Jadi, Apakah Anda mau menanam Kalanchoe?

...

Written by Ari Budiyanti
17 Januari 2021

Artikel ke 1285

Note: artikel ini sudah tayang di blog secangkir kopi bersama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun