Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Cerita Rakyat Membawa Kenangan Penuh Cinta di Malam Minggu Masa Kecilku

10 Januari 2021   16:32 Diperbarui: 10 Januari 2021   16:33 939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: dongengceritarakyat.com/

Cerita rakyat membuat saya teringat kenangan masa kecil saya. Bapak terkasih selalu saja siap sedia mendongeng untuk kami aneka cerita rakayat. Salah satunya akan saya ceritakan di artikel ini. Simak ya

....

"Si Kancil anak nakal, suka mencuri timun, ayo lekas dikurung, jangan diberi ampun". Siapa yang tahu lirik lagu anak tersebut? Ada yang bisa menyanyikannya? 

Si Kancil, Lagu Anak Indonesia, ciptaan: Ibu Soed. Lagu ini sangat familiar bagi saya. Tapi lebih familiar lagi kisah Kancil Mencuri Ketimun. Tahukah Anda siapa yang menceritakan kisah ini pertama kali pada saya? 

Alamarhum Bapak saya, Bapak Tukiyo. Beliau adalah Bapak teladan. Suka sekali mendongeng. Bapak bekerja di Cilacap. Senin-Sabtu di Kabupaten Cilacap. Saya hanya bisa bertemu Bapak pada hari Sabtu sore hingga Senin pagi. 

Senin sangat pagi, Bapak berangkat ke Cilacap lagi untuk bekerja hingga Sabtu.  Setiap Bapak pulang, hati saya amat girang. Selalu saya nantikan. Apalagi Sabtu dan Minggu malam. Bapak akan mendongeng untuk kami, anak-anaknya.

Salah satu cerita rakyat yang melegenda dan diceritakan Bapak dalam bahasa Jawa adalah "Kancil Nyolong Timun" artinya Kancil Mencuri Ketimun. 

Bapak adalah pendongeng pertama yang saya kenal di kehidupan saya. Bapak selalu mengisahkan dengan menarik dan suara yang berganti-ganti. 

Kalau sedang menceritakan kancil, suaranya kecil seperti anak-anak. Kalau sedang menjadi petani, yang timunya selalu dicuri kancil, maka suaranya akan lebih besar.

Bapak juga mendongeng dengan detail. Saya ingat mendengar kata "pulut" itu dari Bapak. Pak Tani menggunakan pulut untuk menjebak Kancil. Pulut ini dalam bahasa Indonesia getah tanaman yang bersifat lengket dan sangat kuat.

Ketika kancil datang lagi, kancil tidak menyadair kalau ketimun sudah diolesi pulut oleh pak Tani. Akibatnya saat kancil mulai menyentuh ketimun, Kancil lengket pada tanaman ketimun dan tidak bisa bergerak. 

Keesokan harinya Pak Tani menangkap kancil dan mengurungnya di sebuah kurungan. 

Saya dan kakak-kakak mendengarkan dengan saksama. Penasaran kisah selanjutnya. Kemudian kata Bapak, Pak Tani tidak langsung menghukum Kancil pada hari itu juga. Pak Tani menunggu sampai besok.

Ternyata kancil ini binatang yang cerdik. Kancil pura-pura mati dalam kurungan. Waktu Pak Tani lihat, kancil tidak bergerak, pak Tani mengura kancil sudah mati. Lalu pak Tani memastikan dengan membuka kurungan Kancil. 

Lalu, apa yang terjadi, ketika kurungan dibuka, kancil lari sekencang-kencangnya meninggalkan pak Tani. Kancil berhasil meloloskan diri. Kancil berjanji tidak mau lagi datang ke kebun ketimun milik pak Tani.

Ceritanya mungkin ada sedikit inovasi dari Bapak. Itu kisah Kancil yang saya ingat dan dengar di masa kecil. 

Bapak menasihati kami. Apa yang dilakukan Kancil itu salah, mencuri adalah perbuatan yang buruk dan merugikan orang lain. Bukan hanya orang lain, mencuri juga merugikan diri sendiri. Pencuri harus dihukum seperti Kancil yang ditangkap oleh Pak Tani dengan jebakan pulut.

Selain itu, kisah Kancil juga mengajarkan untuk cerdik saat menghadapi masalah. Meskipun dalam hal ini kancil bersalah, bukan berarti kancil mau menerima nasib. Kancil tidak mau dihukum lebih lanjut sama Pak Tani. Makanya Kancil menggunakan kecerdikannya untuk melarikan diri.

Kata Bapak, kalau kita menghadapi masalah berat, jangan kemudian menyerah. Harus berusaha menemukan solusi atau jalan penyelesaian masalah. 

Tapi berbeda halnya dengan rasa bersalah, kalau kita bersalah, iya harus mau mengakui dan menerima hukuman atas kesalahan kita.

Lalu kalau sudah tahu akan kesalahannya, tidak boleh mengulangi lagi. Seperti kancil yang tidak mau lagi mencuri di kebun ketimun milik pak Tani. Kancil takut ditangkap lagi oleh Pak Tani.

Lalu dari cerita ini, Bapak juga mengingatkan jangan lengah. Pak Tani sudah lengah sehingga timunnya berhasil dicuri sama Kancil. Lalu Pak Tani juga tidak hati-hati sehingga Kancil berhasil melarikan diri.

Dalam menjalani hidup harus waspada. Kita tidak boleh lengah sehingga bisa mengalami kerugian. Hidup hati-hati, cermat dan teliti.

Itu nilai moral yang saya ingat pernah dengarkan dari Bapak dalam.kisah si Kancil. Kenapa saya ingat sekali? Karena Bapak juga sering menceritakannya pada kami. Tidak hanya sekali atau dua kali.

Untuk selingan, yuk kita menyanyi dulu lagu Si Kancil. Simak video ini.
...

Bapak tidak hanya bercerita tentang cerita Kancil saja. Ada masih banyak cerita rakyat yang dikisahkan pada kami. Mulai dari Ande-Ande Lumut, Lutung Kasarung, Cindelaras, Timun Mas, dan lain-lain. 

Bapak sudah mengajari saya untuk mencintai cerita rakyat. Pada waktu di sekolah judul-judul cerita tersebut disampaikan oleh Bu Guru, saya ingat. Saya tahu lebuh dulu dari Bapak.

Bahkan sampai hari ini, kebiasaan mendongeng yang Bapak teladankan, menurun pada saya. Saya suka sekali mendongeng. Bahkan sejak sebelum saya menjadi guru. Saya sudah suka mendongeng pada keponakan-keponakan saya.

Mendongeng itu penting untuk meningkatkan intelektual anak. Bukan hanya menambah kosakata, namun juga pengenalan karakter tokoh, sudut pandang cerita dan nilai moral yang dipelajari. 

Bapak mengajari nilai-nilai kehidupan yang saya kenang sepanjang masa melalui dongeng. Cerita rakyat Nusantara juga saya kenal melalui domgeng di malam minggu. 

Tema hari ini tentang cerita rakyat membuat saya rindu almarhum Bapak. Saya rindu hadirnya malam Minggu lagi untuk mendengarkan dongeng indah dari Bapak. Betapa indahnya masa kecil saya bersama Bapak.

Kenangan penuh cinta seorang Bapak pada anak-anaknya. Mencintai anak-anak bisa dinyatakan dengan cara mendongeng secara konsisten. Ini akan dikenang seorang anak sepanjang hidupnya.

Salam rindu untuk Bapak

..

Salam literasi anak Indonesia

..

Written by Ari Budiyanti

10 Januari 2021

Artikel ke-1264

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun