Buku harian menjadi tempat saya mengumpulkan banyak quote bagus. Juga ada banyak catatan ucapan yang saya terima, bisa ucapan ulang tahun atau Natal.
Buku harian juga kadang menjadi selingan saat saya membaca buku dengan menuliskan bagian penting buku yang saya baca, semacam rangkuman buku. Juga ada kalanya saya tuliskan catatan kegiatan penting. Dulu saya aktivis di kampus, jadi ada catatan rapat dan lain-lain di buku tersebut.
Buku harian setiap hari menjadi wadah saya menulis renungan harian yang saya baca dari Alkitab. Saya juga menuliskan pokok-pokok doa yang sedang saya doakan. Jika doa-doa sudah mendapat jawaban dari Tuhan, biasanya juga saya tandai. Ini baik buat kesehatan rohani saya.
Menulis puisi juga kadang saya lampiaskan di buku harian. Ada terlalu banyak memori tersimpan di koleksi buku harian saya. Ada terlalu banyak cerita yang sayang untuk dilupakan sejak masa muda. Semua tercatat manis di buku harian.
...
Kebiasaan menulis di buku harian sudah memudar. Sesekali saya masih menulis di buku harian, tapi tidak sesering dulu. Bagaimana dengan Anda? Adakah kisah manis tentang buku harian? Saya tunggu ya
Sekarang ini, Kompasiana menjadi seperti buku harian digital untuk saya. Sebagian curahan hati dan karya literasi saya tertampung di sini.
Duhai Diary, padamu telah tersimpan terlalu banyak memori.
Salam literasi dari Ari Budiyanti
Salam Diary Ari
...
Written by Ari Budiyanti
7 Januari 2021
Artikel ke 1257
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H