Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kepada Ketidaktahuan di Hadapan

7 Januari 2021   18:49 Diperbarui: 7 Januari 2021   19:01 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: pexels.com

Aku bersujud dan bersimpuh dalam larut malamku
Melipat jemariku dalam padanan doa-doa
Tentang masa depan yang tak kutahu
Namun pada Tangan Kekal aku percaya

Memang tak mudah kusadari sesungguhnya
Berjalan dalam kelamnya kabut kehidupan
Tentang apa yang disebut ketidak pastian
Namun harus terus dihadapi dengan penuh asa

Pada ketidaktahuan, aku sering hanyut pilu
Pada kepasrahan, aku sering memadu ragu
Jika aku tak kenal Tuhan Sang Pemilik jiwa
Tentunya aku telah terperosok dalam jurang hilangnya asa

Kepada ketidaktahuan di hadapan, aku mau tetap berjalan dalam iman pada Tuhan

 ....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
7 Januari 2021

Artikel ke 1256

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun