Natal di tengah pandemi dan kado terbaik dari saya adalah semangat. Tidak mudah menjalaninya. Seolah ini mudah dituliskan namun tak semudah itu diterapkan.
Kenyataannya, sering kali kita menjadi putus asa kala tantangan hidup melanda. Apalagi jika melibatkan keluarga besar. Keluarga terdekat yang kita kasihi. Maka rasanya akan susah menikmati hidup.
Apakah kita bisa tetap tertawa dalam kondisi berat? Jika Indonesia mengalami pandemi maka seluruh rakyat juga terkena dampaknya. Ini bukan hal sederhana. Bagaimana bisa kita menghibur diri dan tertawa.
Indonesia butuh ketawa. Mungkin saja Anda dan saya juga butuh tertawa. Jangan sampai penat melanda dan menenggelamkan kebahagiaan kita. Ada banyak cara sederhana untuk membuat diri bahagia.
Apakah Anda ingin memberikan ide pada saya dan rekan pembaca untuk tertawa bahagia? Mungkin terpikir dengan membaca cerita humor atau menonton video humor akan menolong kita tertawa.
Bisa jadi, namun akan seberapa lama bahagia karena acara dan video humor berlangsung? Mungkin hanya sejenak. Namun setidaknya akan menolong kita mengurangi ketegangan yang ada saat itu.
Lalu bagaimana caranya agar kita bisa tetap "ketawa" dalam masa-masa sulit? Ini yang saya lakukan:
1. Penerimaan
Saya berusaha menerima kenyataan. Jika itu pahit sekalipun, saya akan berusaha menerimanya dengan lapang dada. Menganggapnya sebagai salah satu hal yang memang harus saya lalui. Berdamai dengan keadaan.
2. Bersyukur
Saya belajar bersyukur senantiasa dalam keadaan apapun. Bahkan ketika keadaan buruk melanda, tetap menaikan ucapan syukur dengan ketulusan pada Tuhan. Bersyukur, menolong saya memahami bahwa berkat Tuhan bukan hanya saya terima karena dalam hal-hal baik saja namun juga dalam hal-hal pahit yang datang.
3. Berdoa
Doa adalah nafas orang yang beriman. Itu hal yang saya percayai. Jika kita beriman pada Tuhan, maka berdoa itu adalah seperti nafas. Jika tidak bernafas kita tidak hidup. Jika tidak berdoa, kehidupan rohani kita juga mati.
Berdoa menjadi salah satu cara saya berkomunikasi dengan Tuhan tentang banyak hal. Tidak hanya tentang hal-hal indah saja, namun juga hal-hal pahit.
Saya selalu menjaga hati saya dalam doa. Bagaimana dengan Anda?
....
Itu adalah tiga cara yang saya lakukan agar bisa menyeimbangkan diri dalam kehidupan antara kebahagiaan dan kepahitan. Meskipun saya harus mengalami masalah berat, namun saya bisa tetap menghadapinya dengan semangat. Saya bisa tetap kuat karena anugerah Tuhan.
Keadaan sulit boleh menimpa saya, tetapi saya tetap bisa ketawa karena ada "Tangan Kekal" yang menopang saya. Seperti sebuah pepatah: This shall too pass. Saya doakan Anda para pembaca juga tetap bisa ketawa (perlambang bahagia) meski keadaan berat.
....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
26 Desember 2020
Artikel ke 1235
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H