Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengapa Kau Datang Lagi (Banjir)

14 Desember 2020   12:14 Diperbarui: 14 Desember 2020   13:35 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: halaman bagian depan rumah penulis.


Semalam aku mendengar berita lagi
Belum genap tiga puluh hari
Dari kehadiran pertama di akhir November
Kini kau pun menyapa lagi di pertengahan Desember

Aku tahu bencana terkadang tak bisa ditolak
Seberapapun berusaha bertindak
Ada masanya hanya bisa menerima di hati
Sambil menahan diri dari keluhan yang tak terhenti

Ah genangan air coklat itu
Mengapa masuk kembali ke rumah kami di desa
Tak ingatkah sudah terlalu banyak yang kami buang bulan lalu
Kehadiranmu merendam banyak perkakas berharga

Masih ingat foto-foto kuda peliharaan
Berjalan di sepanjang jalan utama untuk pengungsian
Masih ingat foto-foto pemukiman dadakan
Yang ada di tepian rel kereta api dekat stasiun

Musim hujan apakah masih lama berakhir
Kata mereka jangan salahkan hujan yang datang pada masanya
Tak pernah kami menyalahkan hujan sesungguhnya
Namun kiranya berhenti dulu kala bencana banjir melanda

Jika boleh kami meminta pada Tuhan

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
14 Desember 2020

Artikel ke 1216

...
Note: Semoga banjir di beberapa desa sekitar Cilacap segera surut

Baca juga: 

Genangan air warna coklat bisakah kau pergi lebih cepat

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun