"Dhe, suka baca buku kumpulan kisah inspiratif juga ya?", tanya teman kos saya lebih dari lima belas tahun lalu. Waktu itu saya masih tinggal di Surabaya sebagai anak kos. Kami sangat dekat dan suka mengobrol hal-hal yang menjadi kegemaran kami. Salah satunya tentang buku bacaan favorit.
"Coba Dhe Ari kapan-kapan nulis kisah inspiratif, mungkin bisa dibukukan. Kisah-kisah sehari-hari saja." Lanjut kakak kos saya. Saya waktu itu hanya menanggapi dengan kata-kata: Â iya mbak, semoga dan amin.Â
Saya memang mempunyai banyak buku bacaan tentang kumpulan kisah inspiratif. Ada buku seri Chicken soup for the soul, ada pula buku-buku inspiratif untuk wanita. Saya suka juga membaca kisah-kisah biografi. Kedua macam buku tersebut dapat menggugah hati dan semangat juang.
Event ini mengajak para kompasianer untuk menulis artikel, puisi ataupun cerpen sebagai sarana berbagi kebaikan pada orang-orang di sekitar kita. Tentu saja tulisan-tulisan tersebut diharapkan bisa mnginspirasi pembaca karena diangkat dari keadaan sekitar (Based on the true story).
Ada pergumulan khusus waktu itu dalam diri saya. Apa yang hendak saya tuliskan dan tentang siapa? Akhirnya saya menemukan ide menulis tentang nenek-nenek pengamen jalanan bersama cucunya. Mereka berdua berjalan tiap malam melewati area saya tinggal saat ini. Nenek memakai kostum Doraemon dan cucunya mengedarkan kantong untuk uang sumbangan.
Anda bisa baca kisahnya di link berikut ini : Nenek dan cucu perempuan mengelilingi kota hingga malam demi sesuap nasi.
Kisah berikutnya di link ini:Refleksi kebaikan hati dalam memberi saat berulang tahun
Kedua tulisan saya tersebut ikut dibukukan dalam buku My Golden Gift yang merupakan ide utama dari Kompasianer Widz Stoops untuk perayaan ulang tahunnya. Saya kerap memanggil beliau Mbak Widz. Sosok inspiratif yang akhirnya juga menjadi saluran kebaikan Tuhan untuk membuat karya saya ikut dibukukan dalam buku tersebut.Â
Berikut ini link eventnya beberapa bulan lalu: Event Widz Stoops Anniversary
Buku My Golden Gift ini hasil kerjasama mbak Widz dengan Komunitas Penulis Berbalas. Ada banyak sekali kumpulan kisah inspiratif di dalamnya. Bukan hanya itu, para pemenang event bahkan mendapat kesempatan membukukan karya mereka sendiri dan didanai oleh Mbak Widz. Sebuah kebaikan yang disalurkan para penulis melalui karya tulisan.
Orang-orang yang menjadi sumber inspirasi penulisan artikel juga mendapatkan bantuan sesuai ketentuan event. Satu kegiatan literasi yang sangat inspiratif sudah dilakukan mbak Widz dan KPB. Saya merasa sangat bangga dan terharu bisa terlibat di dalamnya. Terimakasih mbak Widz dan KPB.
Berawal dari suka membaca kisah-kisah inspiratif penulis lain, akhirnya saya bisa menuliskan kisah inspiratif saya sendiri. Bahkan karya saya ikut dibukukan. Ini adalah pencapaian tersendiri buat saya pribadi. Satu anugerah Tuhan yang luar biasa, membukakan kesempatan untuk ikut bersumbangsih dalam literasi Indonesia melalui penulisan buku bersama KPB.
Kisah Minggu pagi yang saya tuliskan ini memang sangat sederhana. Sebuah ungkapan rasa bahagia di hati atas karya pribadi. Satu pencapaian baru lagi dalam perjalanan menulis saya. Ini sebuah motivasi bagi diri saya pribadi dan semoga bisa memotivasi pembaca untuk juga berperan serta aktif dalam literasi.Â
Berkat Kompasiana, saya banyak mendapat kenalan penulis yang akhirnya membuat saya bisa tergabung dalam komunitas penulis. Perlahan namun pasti, karya-karya saya mulai ada yang ikut dibukukan dalam buku-buku. Terimakasih untuk Kompasina dan semua rekan Kompasianer.
Jelang Kompasianival 2020, semoga semangat kita bertambah untuk menggiatkan literasi di Indonesia. Jangan pernah berhenti menulis selama masih ada hembusan nafas dan denyut nadi, selama ada kekuatan yang diberikan, temukan inspirasi tulisan dalam diri kita sendiri. Selamat hari Minggu.
Salam literasi
...
Written by Ari Budiyanti
22 November 2020
Artikel ke 1176
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H