Ini adalah artikel ke 1.174 yang saya unggah di Kompasiana dalam kurun waktu jelang 2 tahun. Tepatnya nanti pada 1 Desember 2020 saya merayakan ulang tahun kedua di Kompasiana. Jadi ada sekitar 587 artikel saya tulis dalam kurun waktu 365 hari atau 1 tahun.
Artikel yang saya tulis memang sebagian besar masuk kategori fiksiana khususnya puisi. Bahkan karena inilah beberapa rekan Kompasianer memberi saya julukan Srikandi Puisi di Kompasiana bersama beberapa rekan lain yang konsisten menulis puisi. Saya merasa sangat tersanjung dengan sematan nama Srikandi puisi.
Terimakasih banyak untuk apresiasinya pada rekan-rekan yang berkenan memberi saya julukan menarik ini. Ini adalah prestasi tersendiri untuk saya. Saya sama sekali tidak pernah menyangka atau membayangkannya. Saya bersyukur kepada Tuhan.
Satu-satunya hal yang saya jaga dalam menulis di Kompasiana adalah rasa bahagia. Saya menulis dengan rasa senang di hati pada aktivitas menulis itu sendiri. Saya memang merasa bahagia jika artikel atau tulisan saya mendapat label pilihan editor, namun itu bukan alasan utama saya menulis di Kompasiana. Apalagi untuk mendapatkan label artikel utama yang sangat jarang saya dapatkan.
Jika kedua alasan di atas menjadi alasan utama menulis di Kompasiana, tentunya saya sudah lama berhenti menulis di platform ini. Saya rasa bukan hanya saya saja yang menikmati menulis di Kompasiana. Bukan sekedar mengejar label pilihan editor maupun artikel utama.
Menulis dengan senang, itulah yang saya rawat selalu dalam hati saya. Ini bukan berarti tulisan saya hanya akan muncul ketika hati merasa senang. Buktinya banyak juga puisi-puisi saya yang muncul karena hati sedang galau. Adapula saat merasa resah, saya berpuisi. Jadi dalam semua kondisi hati saya, tetap saja bisa berpuisi. Itu yang saya alami.
Kaitannya dengan judul di atas, menulislah dengan bahagia dalam artian, aktivitas menulis itu memberikan kebahagiaan tersendiri bagi saya. Aktivitas menulis itu saya lakukan karena saya sangat menyukai menulis. Jadi apapun yang mungkin menjadi penghalang dalam menulis, sudah banyak berhasil saya atasi dan selesaikan.
Rasa bahagia dalam menulis, inilah yang saya tularkan pada orang-orang di sekitar saya. Bukan hanya merasa bahagia saat menulis, namun bahagia pula dengan karya yang ditulis. Sebuah motivasi yang baik untuk diri saya. Salah satu alasan yang membuat saya bisa konsisten menulis dalam dua tahun ini di Kompasiana.
Mengapresiasi karya sendiri setiap hari. Ini juga salah satu hal yang saya lakukan. Misalnya dengan memberi ucapan selamat pada diri sendiri. "Selamat ya hari ini sudah berhasil menulis dua buah puisi". Terkadang saya juga menulis dua puisi dan 1 artikel dalam 1 hari. Atau tiga puisi dalam satu hari. Tergantung situasi hati.
Saya menyukai karya-karya saya sendiri. Seandainya tidak ada satupun yang menghargai karya saya, selalu ada yang setia menghargai dan mengapresiasinya, yaitu pribadi si penulis itu sendiri, saya pribadi. Hanya dengan merasa bahagia di dalam diri sendiri, itu menolong saya untuk setia menulis.
Berbahagialah Anda jika sudah pada tahap ini dalam menulis. Jika Anda membebani diri dengan mengejar label pilihan editor maupun artikel utama, bisa jadi kebahagiaan Anda akan berkurang jika tidak meraih itu semua. Mari kita jaga bersama rasa bahagia dalam hati dalam dunia tulis menulis. Bahagialah dengan apa yang Anda tulis. Bahagialah dengan kegiatan menulis itu sendiri. Menulislah dengan bahagia.