Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Misteri Euphorbia, Diselimuti Duri namun Bermahkota

22 September 2020   05:00 Diperbarui: 22 September 2020   06:16 1433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bunga Brunai, yang juga dikenal sebagai Euphorbia, adalah salah satu jenis tanaman hias yang banyak kita jumpai di rumah-rumah. Tanaman ini sudah menjadi sangat familiar dan terkenal.

Meskipun demikian, tanaman ini juga pernah masuk dalam golongan tanaman mahal pada masanya. Sama seperti tanaman hias Gelombang Cinta, yang sekarang sudah memudar namanya. Hampir semua orang juga punya banyak tanaman hias gelombang cinta.

Ada satu kenangan manis di masa lalu, sebelum tahun berpulangnya Bapak saya, sebelum 2007. Teman-teman kantor Bapak datang berkunjung dari Cilacap. Lalu beberapa melihat koleksi bunga Euphorbia yang ditanam kakak perempuan saya. 

Bapak, memang suka berbagi tanaman pada teman-teman. Berbeda dengan kakak perempuan saya yang sempat merasa berat hati karena koleksi Euphorbia masih sedikit dan kecil-kecil. Apalagi tergolong tanaman mahal pada waktu itu.

Dokpri
Dokpri
Namun, kakak saya tetap mau berbagi demi Bapak. Itu teladan yang saya ingat dari Bapak. Bahkan, Bapak saya, setelah teman-temannya pulang, mengganti tanaman Euphorbia itu dengan uang yang diberikannya pada kakak saya. 

Bapak tahu, kalau tanaman itu milik kesayangan anaknya dan bukan milik Bapak sendiri. Jadi Bapak memberikan uang pengganti untuk tanaman kakak saya. Meskipun kakak saya tidak pernah memintanya. Bapak mengajari saya tentang bagaimana menghargai milik orang lain. 

Beliau memang sangat bijaksana. Bapak juga lah yang mengajari anak-anaknya mencintai bunga-bunga dengan cara menanam, merawat dan memelihara di halaman rumah. Baik halaman depan, samping dan belakang rumah.

Euphorbia di halaman belakang. Dokpri
Euphorbia di halaman belakang. Dokpri
Kembali ke tanaman Euphorbia. Jika kita tahu bagaimana cara memperbanyak tanaman ini, dengan mudah koleksi kita bertambah. Saya sudah berhasil menanam dalam pot dan meletakkan di balkon kos..  Saya sudah berhasil memperbanyak lebih dari 5 pot berisi tanaman baru.

Caranya mudah sekali. Anda cukup memotong cabang pada tanaman induk lalu menancapkannya pada media tanam yang baru. Saya telah mencoba beberapa ukuran cabang. Semuanya bisa tumbuh asal tepat perawatannya.

Tanaman ini suka panas namun juga jangan dibiarkan kekeringan karena kurang air. Kita harus tetap menyirami tanaman baru. Saya biasanya menyirami tanaman ini satu kali saja dalam sehari dan rutin.

Tanaman Euphorbia dalam pot di depan balkon kos. Dokpri
Tanaman Euphorbia dalam pot di depan balkon kos. Dokpri
Tanaman ini, jika mendapat banyak cahaya matahari akan cepat berbunga. Sayang sekali, tanaman saya terlindung dari panas matahari sehingga saya harus menunggunya berbunga sangat lama. Ada 1 tahun lebih, baru berbunga.

Mari kita bahas mengenai duri yang menyelimuti batang tanaman ini. Durinya sangat tajam di sepanjang batang dari pangkal sampai ujung tanaman. Daunnya yang rimbun bisa menutupi duri pada batang. Jika Anda tidak tahu, bisa tertusuk durinya dan pasti pegal sampai berdarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun