Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kakak, Semut Itu Hanya Pingsan (Sepenggal Kenangan)

17 September 2020   13:29 Diperbarui: 17 September 2020   16:59 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu itu dua puluh tahun lalu
Sudah seperti kenangan usang dimakan waktu
Namun bagiku masih menjadi sebuah kisah syahdu
Terkadang ada tawa kecil menyelinap dalam kalbu

Saat itu kami berdiri mendapat kegiatan
Bersama membawa seekor semut di telapak tangan
Apa daya terkadang gagal menangkap satu yang selalu berlalu

Karena lelah seorang sahabat pun berseru
"Kakak, semut itu hanya pingsan"

Senyum-senyum kulihat tertahan di hadapan
Juga tawa kami yang ingin bersama meledak
Namun tak berani kami menyuarakan
Takut pada apa itu hukuman yang disediakan

Kini semua telah berlalu bersama perjalanan masa
Namun kisah semut pingsan masih terkenang di setiap kala
Kebersamaan penuh cinta sebagai penghuni baru sebuah kampus
Yang kemudian sangat kami cintai

Dalam sepenggal kisah manis mahasiswa baru di masa lalu

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
17 September 2020
Artikel ke 1043

Note: Puisi ini hanya fiksi semata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun