Setiap alunan musik itu terdengar
Kedua mata selalu belum terpejam
Sepasang ondel-ondel berjalan beriringan dengan tegar
Menyusuri tepian jalan menyemarakkan malam
Terkadang ada tanya pada diri
Mengapa selalu selarut ini
Apakah yang mereka temui
Adakah insan yang peduli
Tetapi tetap saja hadir lagi
Di malam berikutnya
Menyapa keheningan nan sunyi
Memberikan corak warna
Bersama nada-nada yang sama
Menebarkan keceriaan itu harapnya
Sambil menanti uluran tangan
Memberikan sekedar sumbangan
Mungkin selalu malam jadwal melewati jalan di depan
Atau memang sudah demikian putaran perjalanan
Terkadang seperti menjadi penanda bagi keberadaan
Sebuah tengah malam yang hampir kutinggalkan
Bersama hadirnya peri tidurku
Mengantarku ke rengkuhan bunga tidur
..
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
15 September 2020
Artikel ke 1039
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H