Â
Uang
Menjadi yang terus dikejar
Oleh mereka yang membutuhkan
Termasuk mungkin juga aku
Uang
Menjadi yang paling diinginkan
Karena tuntutan kebutuhan
Mungkin pula aku menginginkannya
Utang
Ketika terpaksa tak dapatkan uang setelah berusaha keras berjuang
Apakah ini benar
Ataukah tak boleh dilakukan
Sungguh sebuah dilema hati
Utang
Menjadi jalan keluar pada saat-saat tertentu ketika tiada pilihan
Agar terlepas dari sebuah tuntutan kehidupan
Namun
Bagaimana jika utang semakin membelit
Merongrong pikiran dan hati untuk berkelit
Mencari cara melunasinya
Namun mengapa hutang makin menggunung
Harus bagaimanakah mengatasi utang
Yang semakin hari menjerat hati
Akan adakah bala batuan datang
Seorang yang murah hati berbelas kasihan
Menghapus utang dan memberi uang
Akh..
Itu hanya ada di dunia dongeng
Pada nyatanya utang adalah utang
Semua harus segera dibayar dengan uang
Karena tiada pula keberadaan barang
Sebagai pengganti uang atau jaminan
Begini rasanya terjerat utang
Jiwa merana pikiran meradang
Namun uang tak kunjung datang
Bahkan kini hatiku ikut terjerat hutang
Dan akupun sendiri yang akhirnya harus tetap berjuang
Melunasi utang hingga tak lagi ada tagihan menghadang
Semoga ada jalan keluar bagiku yang sedang berusaha menyelesaikan utang
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
15 Agustus 2020
Note: puisi ini adalah sebuah kisah fiksi renungan si penulis mengenai utang yang menjerat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H