Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Memotivasi Orang Lain untuk Menulis adalah Cara Saya Menjaga Konsistensi Menulis

9 Juli 2020   05:45 Diperbarui: 9 Juli 2020   05:44 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konsistensi menulis perlu kita jaga. Apakah Anda setuju dengan pendapat saya? Adakah tips yang ingin Anda bagikan mengenai cara menjaga konsistensi dalam menulis? Saya menunggu respon rekan-rekan kompasianer dalam komentar artikel saya ini.

Saya akan membagikan salah satu cara untuk menjaga konsistensi menulis versi saya. Saya memilih untuk memotivasi orang lain untuk menulis. Ada banyak orang yang mempunyai keinginan menulis, namun terhalang oleh berbagai kecemasan dan ketakutan tersendiri.

Misalnya, keinginan untuk menulis itu sudah terus mendesak dalam hati, namun tidak cukup percaya diri untuk mulai menulis karyanya sendiri. Mungkin karena adanya harapan yang terlalu besar dalam karya pertamanya. Atau ada kecenderungan membandingkan karya tulisan kita dengan karya orang lain. Menurut saya, kedua hal ini menjadi penghalang utama untuk mulai menulis.

Saya sering sekali memotivasi teman-teman yang ingin menulis. Saya meminta mereka mulai menulis dari hal-hal yang paling disukai dan dikuasai. Lalu menulislah dengan rasa senang.  Jangan menjadikan menulis sebagai beban. Hati yang senang dalam menulis akan mempengaruhi hasil tulisan yang kita buat.

Kalau kita merasa nyaman saat menulis, maka tulisan-tulisan kita akan mengalir dengan lancar. Setidaknya ini yang saya rasakan secara pribadi. Ide-ide menulis terus muncul karena ada rasa nyaman dalam menulis. Semangat ini yang saya tularkan pada mereka yang ingin mulai menulis.

Saya tidak memaksa mereka untuk memublikasikan tulisannya yang pertama. Namun lebih ke arah menikmati kegiatan menulis itu sendiri. Harapan saya, jika sudah berhasil menulis karya pertama, akan ada karya yang kedua, ketiga dan seterusnya. 

 Kalau ke depannya ada keinginan memublikasikan hasil karya tulisnya, biarlah itu muncul dari dirinya sendiri. Saya paling hanya bisa menunjukkan contoh-contoh dengan tulisan saya. Ketika saya memublikasikan tulisan saya, ternyata lebih banyak orang yang bisa merasakan manfaatnya.

Dengan begitu, kita menulis sebagai saluran untuk berbagi kebaikan pada sesama. Respon positif para pembaca pada tulisan saya menjadi bukti kalau tulisan saya ternyata bermanfaat bagi pembaca.

Namun jika kita menyimpan tulisan itu untuk diri kita sendiri, tulisan itu hanya memberkati diri kita saja. Apakah ini salah? Menurut saya tidak salah. Itu adalah hak kita, apakah mau menyimpan untuk diri sendiri saja, atau mau membagikannya pada orang lain. Tidak ada paksaan sama sekali.

Bagian saya hanyalah memotivasi saja. Keputusan tentu saja ditentukan oleh setiap pribadi. Pilihan saya untuk memotivasi orang lain untuk mulai menulis, ternyata menolong saya sendiri untuk juga giat menulis.

Pengalaman saya pribadi, saat memotivasi orang lain, ternyata itu juga memotivasi diri saya sendiri untuk konsisten menulis. Bagaimana bisa saya mengajak orang lain menulis, sementara saya sendiri tidak menulis, rasanya kurang tepat bagi saya. Lagi-lagi ini pendapat saya pribadi ya.

Selain memotivasi mereka yang baru mau menulis, saya juga sering kali memberi dorongan semangat pada teman-teman yang merasa tulisannya tidak cukup baik. Seringkali kita menakar kualitas tulisan kita hanya dari pandangan orang lain.

Memang ada baiknya juga memperhatikan pendapat orang lain pada tulisan kita, bahkan bisa dijadikan bahan koreksi untuk tulisan kita. Selain itu juga bisa untuk mengembangkan motivasi untuk memperbaiki kualitas tulisan kita. Selama itu memberi dampak positif, itu bagus.

Namun jangan sampai pendapat orang lain pada tulisan kita, justru menjatuhkan semangat menulis. Jangan sampai itu terjadi. Tetaplah menulis apapun yang dikatakan orang lain. Anggaplah kalau mereka peduli pada kita. Jangan berhenti menulis hanya karena takut mendapat kritik dari orang lain. Ini juga masih terasa berat bagi saya.

Sebenarnya ini yang terjadi. Pada saat saya memotivasi pada orang lain, saya juga mendengarkan kata-kata motivasi itu. Jadi kalimat yang menyemangati orang lain, ternyata juga bisa menyemangati diri saya sendiri. Ini juga akhirnya menolong saya untuk juga tidak berhenti menulis.

Jika demikian, konsitensi kita dalam menulis bisa terjaga dengan baik. Jangan anggap remeh kegiatan yang seolah-olah sederhana ini. Memotivasi orang lain dengan kata-kata positif bukanlah hal kecil. Ini adalah hal besar dan bisa memberi dampak besar bagi mereka yang dimotivasi.

Berilah apresiasi pada orang yang berhasil kita motivasi. Saat dia mulai menulis sampai menghasilkan karya, berikan pujian. Kata-kata pujian yang diberikan pada waktu yang tepat dan porsi yang pas, akan membangkitkan rasa percaya diri untuk menulis lagi.

Ketika akhirnya mereka mulai giat menulis dan menghasilkan karya tulisan yang berikutnya, ini juga akan membangkitkan semangat kita untuk ikut giat menulis. Ada sukacita tersendiri saat melihat hasil dari orang yang kita motivasi.

Jadi, bagaimana dengan Anda? Bagaimana cara Anda menjaga konsitensi dalam menulis? Saya menunggu cerita Anda untuk menjaga konsistensi menulis.
Mari terus berbagi kebaikan melalui tulisan dalam ketulusan.

Salam literasi

Written by Ari Budiyanti
8 Juli 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun