Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jangan Menyudahi Kisah Kita

25 Juni 2020   05:45 Diperbarui: 25 Juni 2020   06:39 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Bunga-bunga masih tetap bermekaran dengan setia
Pepohonan masih rindang dengan dedaunan menghijau
Burung-burung masih berdendang merdu bersahutan
Mengapa kisah kita tidak bisa seabadi lukisan alam itu?

Petir menggelegar sontak memgejutkan batin
Anak-anak ayam berlomba berlarian bersembunyi di bawah hangat sayap induknya
Kupu-kupu dan lebah telah lama menemukan persembunyiannya
Mengapa kisah kita bahkan tiada tempat berteduh dari hujan prahara?

Dari mana awal mula kejadian hadirmya rasa
Bukankah itu kau tandai terlebih dulu kisah kita
Lalu saat semua berjalan manis penuh impian
Mengapa tetiba kau putuskan kisah sebuah jalinan ?

Sungguh tak kutemui sekedar alasan
Kepergianmu tak berbekas di ingatan
Segala kisah kita yang terajut sudah dalam kehangatan
Mendadak harus terhentikan di tengah perjalanan

Mengapa harus berakhir kisah kita

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
24 Juni 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun