Ini hari baru
Di karya kesembilan ratusku
Semenjak saat itu
Karya-karya dari benakku
Terangkaikan tulisan bagai lagu
Terbanyakku memang aneka puisi
Dalam ragam rasa yang menghiasi
Kala bahagia, kala duka, kala ceria, pun sepi
Terlantunkan dalam nada-nada hati
Juga ada kalanya kutuliskan hobi
Yang menjadi kesukaanku di setiap hari
Dari berkebun, membaca buku, hingga pergi-pergi
Semua menyatu dalam untaian bahasa nurani
Ku hanya sedang ingin berbagi
Dalam harap memberi inspirasi
Agar kehidupan semakin bervariasi
Memberi warna penghias kehidupan berseri
Di 900 karyaku pagi hari
Aku ingin naikkan syukurku pada Ilahi
Bahwa ini karena karunia tak terperi
Hingga ku bisa terus menulis lagi
Terimakasihku pada rekan pembaca
Tanpa hadirnya Anda makan sepi saja
Tak ada guna menulis semata
Jika tak terbaca oleh siapa
Juga teruntuk semua rekan kompasianer
Dalam dukungan semangat senantiasa
Berharap masih terus mampu berbagi kebaikan dalam karya
Tidak hanya selesai di 900 ku
Ini seperti sedang ku menjejak di langkah ke 900
Jejak tertulis rangkaian karya pribadi
...
Note:Â
Pada kalimat: "Tak ada guna menulis semata, Jika tak terbaca oleh siapa" tidak ada maksud saya menganggap karya yang tidak terbaca menjadi karya yang tidak berguna.
Konteks puisi ini adalah mengenai keterbacaan tulisan yang menambah semangat dalam berbagi inspirasi. Tidak ada maksud buruk untuk mengerdilkan karya yang dibaca sedikit orang.
Saya menghargai setiap buah pikir orang lain apalagi yang tertuang dalam karya tulisan. Tetap berkarya dan berbagi kebaikan lewat tulisan.
Salam damai.Â
....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
10 Juni 2020
Tulisan ke 900 di Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H