Ini dia pilihan buku saya hari ini, bertepatan dengan Hari Buku Nasional.
(Dari Buku: Mengatasi Perilaku Buruk by Jenny Gichara)
Hari ini kita memperingati Hari Buku Nasional. Dalam ilustrasi di atas ada ucapan dari Bapak Presiden Indonesia, Bapak Joko Widodo atas peringatan Hari Buku Nasional. Jika Beliau menanyakan tentang buku apa yang Anda baca hari ini dan selama masa.pandemi Covid-19, apa jawaban Anda? Apakah hari ini Anda sudah membaca buku?
Berikut ini akan saya sajikan sebagian rangkuman dari sebuah buku yang menurut saya akan bermanfaat bagi setiap pembaca. Buku ini ditulis oleh Jenny Gichara tentang Mengatasi Perilaku Buruk pada anak-anak. Mungkin buku ini akan menjadi acuan menarik bagi orang dewasa khususnya orang tua dan guru sekolah.
Setiap kita pasti berharap hal baik terjadi pada anak-anak. Kita tidak ingin kalau anak-anak kita berperilau buruk. Namun kenyataannya, ini bisa juga menimpa anak-anak kita. Menurut Ernest R Hilgard dkk, perilaku buruk anak ditentukan oleh kendali (bisa dihindari atau dihentikan), evaluasi kognitif (berarti atau tidak), perasaan mampu (mengatasi), dan dukungan lingkungan sosial (orang tua, pasangan dan teman).
Karena itu, peran orang tua sangat penting dalam mendidik perilaku anak. Beberapa cara yang bisa digunakan, antara lain:
1. meningkatkan rasa percaya diri anak.
2. menciptakan komunikasi dan rasa humor yang baik.
3. memperkenalkan Tuhan sejak kecil.
4. mengajarkan anak untuk menyelesaikan persoalannya sejak kecil.
5. mengajarkan anak untuk mengendalikan emosi.
6. memberikan nutrisi yang tepat pada anak.
7. mengajarkan anak minta tolong.
8. mendapat hadiah saat meraih prestasi.
9. menjadi contoh bagi anak dan mengajarkan ketrampilan.
10. memotivasi anak dan menerapkan aturan disiplin.
Berikut ini beberapa pengertian singkat mengenai hal-hal penting yang disebutkan di atas. Tapi saya tidak akan menyampaikan semuanya, hanya beberapa poun saja.
Saya akan mulai dengan menyampaikan poin demi poin, satu persatu.
1. Percaya diri pada anak.
Tiga hal berkaitan dengan pentingnya rasa percaya diri pada anak adalah:
Merasa aman dan mampu menyesuaikan diri dalam keadaan apapun.
Lebih berani mengambil resiko.
Tidak gentar menghadapi apapun kecuali orang tua.
Contoh cara memupuk rasa percaya diri anak bisa dengan dua hal berikut:
a. Memberikan tanggung jawab yang pasti bisa diselesaikan dengan baik oleh anak, tentukan sesuai denga usia anak karena keberhasilan mengerjakan tugas dengan baik secara bertahap akan memperkuat rasa percaya diri anak.
b. Melengkapi anak dengan ketrampilan selain bidang akademis, misalnya: olah raga, merakit atau merangkai benda, bermain musik, menyanyi, melukis dll.
2.Pentingnya tertawa bagi kita.
Jika kita mengetahui manfaat tertawa, kita akan lebih sering melakukannya. Asal jangan tertawa sendiri dan tanpa alasan jelas ya. Â
Tiga manfaat utama dari tertawa bagi kesehatan tubuh antara lain:
Tertawa membuat rileks dan menyehatkan fisik dan mental.
Tertawa akan menghambat reaksi aliran kortisol dalam tubuh. Kortisol adalah hormon perilaku buruk yang menyebabkan peningkatan tekanan darah, penggumpalan darah, dan penurunan sistem kekebalan tubuh.
Tertawa membuat jantung kita berdetak lebih cepat, sistem kekebalan tubuh makin diaktifkan, dan oksigen mengalir ke otak sehingga membantu kita untuk berpikir tajam dan melihat lebih jernih, otot-otot akan mengendur dan system pencernaan pun akan bekerja lebih baik.
Selain itu, tertawa juga memberi manfaat sebagai berikut:
a. Menurunkan tingkat perilaku buruk.
b. Ketegangan dan kekakuan akan berkurang.
c. Menambah kreatif dan memperlebar wawasan.
d. Lebih mampu berempati.
e. Mengurangi rasa permusuhan.
f. Kemampuan menyelesaikan masalah lebih cepat dan meningkat.
3.Beberapa cara mengajarkan tentang Tuhan pada anak.
Penting bagi anak sejak kecil, untuk belajar tentang Tuhan. Mereka seharusnya sudah mengenal Tuhan yang menciptakan mereka sejak usia dini.
Ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya adalah:
 A. Melalui alam ciptaan-Nya.
Contohnya dengan mengamati pertumbuhan hewan peliharaan, pertumbuhan pohon, pergerakan awan, hujan dll.
Hal ini penting bagi anak-anak karena bisa menolong anak menyadari ada yang mengatur dan menjaga ciptaan-Nya termasuk dirinya anak sendiri dan memupuk rasa ingin tahu.
B. Membiasakan anak berdoa tiap hari.
Kebiasaan baik ini penting agar anak berkomunikasi dengan Tuhan, Sang Penciptanya setiap hari. Â
C. Menjelaskan perbedaan tiap orang.
Hal ini juga akan menolong anak mensyukuri keberadaan dirinya yang bisa jadi lebih beruntung dari pada kebanyakan orang sehingga anak lebih mudah berbagi dan mau menolong orang lain.
D. Membiasakan anak menolong orang lain sejak kecil.
Kebiasaan menolong orang lain sejak kecil akan melatih anak memperhatikan kepentingan orang lain, sehingga anak tidak menjadi egois dan menghargai keberadaan orang-orang di sekelilingnya.
Tiga poin pertama sudah saya sampaikan dalam artikel ini. Akan lebih baik jika Anda membacanya dengan lengkap. Saya tidak menuliskan semuanya untuk menolong Anda menemukan sendiri manfaat buku ini secara mandiri. Semoga apa yang saya tuliskan ini bisa menumbuhkan rasa ingin tahu Anda untuk poin-poin lainnya.
....
Kaitannya dengan Hari Buku Nasional 2020
Jika kita membaca buku secara rutin, kita akan menambah wawasan baru untuk diri sendiri. Lalu kita bisa membagikan pengetahuan baru yang kita terima ini pada orang lain, seperti yang saya lakukan sekarang dalam artikel ini.
Kita harus terus melestarikan budaya membaca secara turun menurun. Jangan sampai budaya literasi kita menurun hanya karena kita tidak mau mulai membaca dari diri sendiri. Teladan utama dalam membiasakan budaya membaca pada orang lain, adalah dengan membaca itu sendiri. Tak cukup hanya memberikan aneka nasehat, arahan atau motivasi.
Teladan membaca buku yang nampak langsung di depan mata akan lebih berguna dan berpengaruh pada orang lain, terutama anak-anak. Begitu pula yang saya lakukan selama ini karena itu pula yang saya lihat dari orang-orang terdekat saya. Bapak, Ibu, kakak, tetangga dan teman-teman saya, mereka semua membaca. Selamat menginspirasi.Â
Selamat Hari Buku Nasional untuk kita semua. Salam literasi.
Written by Ari Budiyanti
17 Mei 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H