Dalam sebuah kesempatan kala itu
Kau terdiam di ujung sana sambil merenung
Menatap tajam sepasang tangan kecil terulur memohon belas kasihan
Hanya sekedar makanan atau recehan pengganjal rasa lapar
Namun kau biarkan
Kakimu berlalu meninggalkan kepahitan di hadapanmu
Pun pula saat di tepian perjalanan lainnya kau pandangi
Seorang nenek renta berjalan tertatih ingin sekedar meneguk segelas air pemberi kesejukan
Kau pun hanya berlalu membiarkan semua
Ada banyak kesempatan terjadi di hadapan untuk bahagia
Namun kau telah sia-siakan
Entah hatimu terbuat dari apakah sehingga tak tersentuh oleh itu semua
Kini dalam laramu kau tersendiri mengaduh
Tiada pertolongan hadir dalam kesepian
Lalu kau ingat semua waktu yang kau pernah alami
Saat kau sepikan semua orang yemg menderita di hadapmu
Kini sesal pun tak.membukakan harapan
Yang terdengar padamu hanya ratapan
Semua kepongahanmu luntur seketika
Namun apa daya kaki dan tangan saja tak kuasa terulurkan
Terlalu lama kau menunda bahagia
...
Written by Ari Budiyanti
13 Mei 2020
Sudah tayang di secangkirkopibersama.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H