Tema Samber THR kali ini menulis tentang Humor [Nostalgia Ramadan]. Jujur sejak dua hari lalu saya sudah berpikir keras mau menuliskan apa. Sampai semalam ini pun saya masih ragu dengan apa yang saya hendak tulis.Â
Apakah saya tidak suka humor? Bukan juga. Hanya saja saya merasa ketika hendak menuliskan sebuah humor, sesuatu yang lucu buat saya, kalau dituliskan membuat saya cemas sendiri.Â
Siapa tahu hal tersebut tidak lucu buat orang lain. Atau malah membuat tersinggung tanpa sengaja. Aduh saya kebanyakan pikiran ya. Tapi begitulah. Kalau tidak yakin dengan apa yang saya tulis, saya memilih tidak menulisnya. Saya tidak akan memaksakan diri menulis hal yang dalam hati saya tentang sendiri.Â
Jadi tulisan kali ini mungkin tidak masuk kategori humor. Saya hanya ingin mengisahkan salah satu nostalgia indah masa kecil saya di bulan Ramadan dengan 2 sahabat masa kecil saya. Boleh ya?Â
Pada setiap bulan Ramadan, kami bertiga selalu pumya rencana di siang hari yang panas. Sepanjang jalan di desa kami, yang menuju perbatasan desa Kunci, mengalir sebuah sungai kecil. Kami sebut saja itu sungai karena dengan ukuran tubuh kami yang masih kecil-kecil, namanya juga anak-anak ya, kami merasa kalau itu sungai yang panjang.
Seperti petualangan perjalanan masa kecil kami di bulan Ramadan. Perjalanan menyusuri suatu rintangan air yang panjang. Tapi kami menikmatinya. Kami sangat senang. Saya saja tidak ingat apa saja yang kami bicarakan sepanjang petualangan kami menyusuri sungai.
Hal yang terkenang adalah kebersamaan kami tiga sahabat menikmati siang di bulan Ramadan. Salah satu teman kami menjalankan ibadah puasa. Tapi saya juga tidak ingat apakah puasanya sampai sore atau puasa hingga bedhug siang saja. Yang jelas teman saya ini selalu ikut berjalan-jalan.
Setelah saya beranjak remaja, dan duduk di bangku SMP, saya selalu melewati jalan raya dekat sungai penuh kenangan itu. Setiap kali melewati jalanan itu pun, saya langsung ingat kedua sahabat saya ini.
Semoga kedua sahabat saya ini selalu dalam perlindungan Tuhan. Amin.semoga kami pun ada kesempatan bertemu di kemudian hari.Â
Kisah-kisah seru dan lucu yang saya alami bersama kedua teman saya ini juga banyak. Tidak hanya di bulan Ramadan. Waktu kecil kadang saya bermain sampai malam bersama teman-teman di komplek rumah kakek saya.Â
Terkadang lupa sudah waktunya pulang karena serunya bermain bersama, apalagi jelang bulan purnama nan benderang. Pernah dan mungkin sering, saya ditinggal pulang sama Ibu saya. Jadi sepanjang siang hingga sore kami ada di rumah kakek. Kami akan pulang ke rumah pada sore hari. Tapi karena keasyikan bermain saya sering lupa pulang sore hari. Saya akan kembali ke tempat kakek saat malam.hari dan Ibu sudah pulang duluan ke rumah. Â