Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Tebarkan Wangi Kebaikan, Sebuah Sajian Iklan yang Berkesan Selama Bulan Ramadan

6 Mei 2020   13:04 Diperbarui: 6 Mei 2020   13:14 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: iklan Lifebuoy di youtube edisi Ramadan 2020

Mistery Topic 1 bertemakan iklan yang berkesan selama bulan Ramadan. Ini sebuah tantangan tersendiri bagi saya. Jujur, jarang sekali saya lihat iklan. Kalau lihat televisi bersama keluarga, iklan datang chanel TV akan berganti. Sebisa mungkin tidak lihat iklan. Walaupun terkadang lihat juga tanpa sengaja jika iklan sedang ada di putar bersamaan di chanel TV. 

Intinya saya tidak terlalu memperhatikan hadirnya iklan di televisi. Hanya sepintas lalu saja saya lihat. Karena itu ada kesulitan tersendiri bagi saya menuliskan topik ini. Tapi, selama bisa diusahakan, mengapa tidak? 

Saya pun mencari di youtube iklan edisi Ramadan tahun 2020 yang menarik. Tak terasa ada satu iklan yang saya lihat dan membuat saya menitikkan air mata. Ini bisa Anda nikmati di link berikut untuk lengkapnya.


Awalnya, saya mengira anak kecil ini, tokoh utama dalam iklan sedang bergumul tentang buka puasa di tengah hari, sebelum jam bedhug Maghrib berbunyi. Mungkin ini pergumulan khusus kebanyakan anak kecil yang mencoba mulai berpuasa sampai sore. 

Namun saya salah sangka. Iklan ini menggiring penontonnya untuk memikirkan sama seperti saya. Ketika anak ini terus menggumam dan seperti monolog dengan diri sendiri. " Buka. Nggak." sebuah tanya yang menunjukkan pergumulan berat ya. 

Bahkan ada dua tenannya di sekolah yang mengolok-ngolok dia. Dan mengira dia tidak puasa karena ingin buka. Anak ino diam saja. Seorang bapak yang bekerja sebagai tukang sapu di sekolah menolong dia. Menyuruh dua teman yang mengolok-olok pergi.

Hal menarik lainnya adalah pak Dirman, nama tukang sapu ini mengenakan sepatu yang sudah rusak parah. Dan anak kecil ini terus menggumamkan kata antara mau buka atau tidak sambil melihat ke arah sepatu pak Dirman. Akhirnya saat sore tiba dan dia mandi, dia merasakan wanginya sabun cair Lifebuoy Kasturi Musk.

Keharumannya seolah memberi inspirasi pada anak ini untuk segera memutuskan. Iya. Dia akhirnya memutuskan untuk buka. Dan minta ijin mamanya. Ternyata mamanya tersenyum sambil menanyakan. "Yakin mau buka?"

Dengan penuh keyakinan anak ini menuju toples/botol kecil seperti tempat selai yang tertutup. Kemudian sambil minta maaf karena ia memutuskan buka sekarang. Memang bedhug Maghrib belum berbunyi karena jam dinding dalam iklan menunjukkan belum pukul 4 sore. Dan ternyata, yang dibuka anak kecil ini bukanlah toples makanan.

Anak ini membuka toples kecil berisi uang tabungannya. Lalu dengan bantuan orang tuanya, anak ini pun membelikan sepatu baru untuk pak Dirman. Tukang sapu di sekolah yang ternyata sepatunya rusak parah. Lalu dengan tulisan sederhana di atas kardus sepatu, "Cuma pak Dirman yang boleh buka". 

Diam-diam anak kecil ini mengamati dan melihat pak Dirman buka kotak itu, lalu bersyukur karena mendapatkan sepatu baru. Orang tua anak kecil ini tersenyum bangga. Iklan diakhiri dengan kalimat menarik, sebuah ajakan untuk: Bagikan wangi kebaikan di bulan suci ini dengan Lifebuoy Kasturi Musk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun