(Inspirasi: seekor burung gereja di puncak pohon cemara. Photo by Ari)
Aku melihatnya lincah melompat ke sana ke mari
Tanpa peduli apakah ada yang mengamati
Terus dengan riangnya menikmati ranting dan dahan kecil
Tempat sepasang kakinya menapaki pepohonanan rimbun
Sukaria karena hadirnya dedaunan rimbun
Mengelilingi seisi pohon tempat berdiri dan menari
Sumber penghasil makanan bagi diri dan keluarga
Juga tempat nyaman untuk bersarang bersama
Pucuk pohon terkadang menjadi incaran
Posisi tertinggi yang teraih sepasang tapakan kaki
Menatap lebih luas ke angkasa dan bumi
Menilai cuaca dalam bentangan awan yang beradu sinar mentari
Mengamati keceriaannya saat senja dan pagi
Pun kala siang membentang dalam teriknya sinar mentari
Sungguh alam menjadi tempat terindah untuk belajar tentang kehidupan
Salaing memberi dan melengkapi memenuhi kebutuhan
Bagaimanakah kita para insan penghuni bumi
Sudahkah hidup kita saling mengait dalam kebaikan
Akankah kehidupan menjadi baik dengan keberadaan kita
Mari pandang diri kita sendiri
Akankah lompatan dan pijakan kita menuji tempat tertinggi yang menghantarkan lebih banyak kebaikan bagi sesama
...
Written by Ari Budiyanti
30 Maret 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H