Saat saya membuka facebook, saya mendapati info penting dari akun resmi facebook milik Kementrian KLHK. Ada sebuah mars yang menarik disimak. Sebuah mars rimbawan. Anda bisa simak juga berikut ya.
Berikut ini lirik lagunya:
Hai perwira, Rimba raya
Mari kita bernyanyi
Memuji hutan rimba
dengan lagu yang gembira
Dan nyanyian yang murni
Meski sepi hidup kita
Jauh di tengah rimba
Tapi kita gembira
sebabnya kita bekerja
untuk nusa dan bangsa
#REFF
Rimba raya rimba raya, indah permai dan mulia
Maha taman tempat kita bekerja
Rimba raya rimba raya, indah permai dan mulia
Maha taman tempat kita bekerja
Rimba raya maha indah
Cantik, molek, perkasa
Penghibur hati susah
penyokong nusa dan bangsa
Rimba raya mulia
Disitulah kita bekerja
Di sinar matahari
Gunung lembah berduri
Haruslah kita lalui
dengan hati yang murni
REFF
Pagi petang, siang malam
Rimba kita berseru
Bersatulah bersatulah
Tinggi rendah jadi satu
Bertolonglah selalu
Jauhkanlah sikap kamu
yang mementingkan diri
Ingatlah Nusa dan Bangsa
Minta supaya dibela
oleh kamu semua
...
Saya suka sekali mendengarkannya. Sebuah perjuangan para rimbawan bagi bangsa dan negara tercinta. Berjuang meski di tengah rimba dengan penuh gembira. Hati yang tulus berkarya demi Indonesia. Apakah Anda juga selama ini mengamati hal tersebut? Â
Hutan Indonesia disebut salah satu jantung dunia. Meski nyatanya dengan penuh kesedihan saya harus katakan, jaih berubah dibanding masa kecil saya. Ada banyak hutan belantara telah ditebang dan dijadikan ladang.Â
Masa kecil saya, pernah membuat saya ketakutan ketika melewati satu jalan raya yang di samping kanan-kiri penuh dengan pepohonan tinggi nan asri. Udara sejuk jika melewatinya. Memang ada rasa takut karena mungkin saya masih kecil, namun sekaligus rasa damai saat melintasi jalan tersebut.Â
Namun sekarang sangat berbeda. Sejauh mata memandang ada banyak perbukitan yang tak lagi hijau serimbun dulu. Banjir melanda pun terasa lebih besar. Alam mulai bersuara pada kita menyenandungkan lagu sedih.Â
Meski begitu, para rimbawan masih tetap setia bekerja bagi bangsa. Merawat hutan belantara. Melintasi gunung dan lembah. Melindungi satwa yang tinggal di belantara.Â
Jika kitabtidak bisa turut aktif menjaga rimba seperti mereka, setidaknya jangan merusaknya. Mari bersahabat dengan alam seperti para rimbawan dan rimbawati. Karya mereka perlu kita hargai.Â
Karya kita bisa dengan cara lain menjaga alam. Jaga kebersihan alam di sekitar kita. Berhentilah membuang sampah di sungai atau lautan. Jangan membuang sampah sembarangan. Buanglah sampah pada tempatnya. Gunakan plastik seminimal mungkin sehingga kita mengurangi sampah plastik. Dan masih banyak lagi hal lain yang bisa kita lakukan.Â
Mulailah menanam pohon Anda sendiri di halaman depan rumah. 25 pohon selama hidup. Tapi jika itu berlwbihan bagi Anda, mulailah dari 1 pohon. Bahkan salah satu program Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) adalah sudah menyediakan bibit pohon gratis. Mari manfaatkan fasilitas tersebut.Â
Prosedur pengambilan pohon nisa dibaca di artikel saya berikut ini : Bibit-tanaman-gratis-dari-kementrian-lingkungan-hidup-dan-kehutanan-riÂ
Selamat Hari Bakti Rimbawan bagi kita semua.
Salam Hijau Bumi Pertiwi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H